Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Lockdown: Pebisnis Minuman Ringan Minta Distribusi Tetap Normal

industri minuman ringan masih menghitung dampak wabah Covid-19 yang melanda Tanah Air terhadap kinerja industri.
Pekerja menyusun aneka jenis minuman kaleng di salah satu grosir penjual makanan dan minuman kemasan di Pekanbaru, Riau, Senin (12/6)./Antara-Rony Muharrman
Pekerja menyusun aneka jenis minuman kaleng di salah satu grosir penjual makanan dan minuman kemasan di Pekanbaru, Riau, Senin (12/6)./Antara-Rony Muharrman

Bisnis.com, JAKARTA — Industri minuman ringan mengharapakan rencana kebijakan karantina wilayah di sejumlah daerah tidak mengganggu distribusi baik bahan baku maupun hasil produksi.

Ketua Umum Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim) Triyono Pridjosoesilo mengatakan minuman ringan dalam bentuk kemasan sangat dibutuhkan masyarakat. Tidak hanya itu, pasokan harus tetap lancar di fasilitas kesehatan yang membutuhkan produk makanan dan minuman praktis.

"Sekarang belum karantina wilayah saja beberapa pabrikan yang biasanya mendapat bahan baku dari negara seperti Malaysia sudah terimbas kebijakan lockdown di sana," katanya kepada Bisnis, Senin (30/3/2020).

Kendati demikian, Triyono mengemukakan setiap pabrik memiliki startegi rencana untuk mendatangkan bahan baku dari negara alternatif. Alhasil, sampai saat ini pabrik industri minuman ringan masih beroperasi normal.

Untuk itu, Triyono berharap, pemerintah nantinya harus memberi jalan pada kegiatan distribusi yang wilayahnya diberlakukan kebijakan karantina.

"Semua harus mendapat jalan dari pemerintah karena kami masih semaksimal mungkin menjaga arus produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya, industri minuman ringan masih menghitung dampak wabah Covid-19 yang melanda Tanah Air terhadap kinerja industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper