Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lawan Virus Corona, Jokowi Beri 'Vitamin' untuk Perumahan MBR

Berita baik, Presiden RI Joko Widodo bakal memberikan vitamin bagi properti yang mengarap segmen masyarakat berpenghasilan rendah.
Foto udara perumahan bersubsidi di Griya Panorama Cimanggung, Parakan Muncang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (8/3/2020). Organisasi Real Estate Indonesia (REI) menyatakan, kuota rumah subsidi yang disalurkan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Properti (FLPP) sebanyak 86.000 unit rumah diperkirakan akan habis pada April 2020. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Foto udara perumahan bersubsidi di Griya Panorama Cimanggung, Parakan Muncang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (8/3/2020). Organisasi Real Estate Indonesia (REI) menyatakan, kuota rumah subsidi yang disalurkan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Properti (FLPP) sebanyak 86.000 unit rumah diperkirakan akan habis pada April 2020. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah wabah corona yang semakin meluas, pemerintah memberikan sejumlah stimulus bagi masyarakat berpenghasilan rendah agar tetap memiliki daya beli. Salah satunya dengan memberikan stimulus di bidang perumahan.

Presiden Joko Widodo melalui akun Instagramnya menyebutkan memberikan dua stimulus subsidi perumahan. Hal itu sebagai upaya untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan menjaga produktivitas ekonomi.

"Dua stimulus itu berupa pemberian subsidi selisih bunga selama 10 tahun dengan bunga kreditnya di atas 5 persen, dan subsidi uang muka bagi yang akan mengambil kredit rumah bersubsidi," ungkap Jokowi melalui akun instagramnya, Rabu (25/3/2020).

Subsidi tersebut juga menjadi bagian dari paket insentif untuk MBR, di mana sebelumnya sudah ada bantuan relaksasi kredit bagi usaha mikro dan usaha kecil.

Ketua Umum Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Endang Kawidjaja mengharapkan bahwa agar insentif yang diberikan pemerintah bisa lebih konkret dan jelas.

"Jangan sampai memberi kemudahan kredit sekarang, tapi di kemudian hari berbuah pada rating kredit pengembang atau MBR. Jadi turun, atau jadi NPL. Harapannya tidak ada yang berubah," ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (25/3/2020).

Endang menegaskan, pemerintah dan perbankan harus memberikan aturan yang jelas terkait dengan ketentuan untuk mendapat insentif ini.

Adapun, pengembang perumahan subsidi tetap menantikan insentif tersebut. Harapannya dampak dari wabah corona terhadap perekonomian, terutama bagi MBR tidak besar dan tidak begitu memberatkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper