Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) akan membatalkan program mudik gratis pada 2020 di tengah merebaknya virus corona (Covid-19).
Keputusan pengelola bandara pelat merah itu dijalankan sesuai permintaan Kementerian BUMN agar mudik gratis Angkutan Lebaran 2020 tak dilaksanakan karena penyebaran wabah tersebut. Angkasa Pura (AP) I pada tahun ini berencana memberangkatkan 7.340 orang pemudik pada tahun ini.
Corporate Secretary AP I Handy Heryudhitiawan mengatakan program tersebut merupakan program rutin dari BUMN termasuk AP I membantu masyarakat mudik dengan selamat, mudah dan nyaman. Pun pada 2020 ini, sebenarnya AP I sudah menyiapkan pelaksanaan agenda tahunan tersebut.
"Kejadian Covid 19 membuat kami dan BUMN lain juga mengevaluasi kembali program mudik gratis tersebut. karena akan ada total ratusan ribu orang bergerak bersama, berpindah tempat menuju kampung halaman masing-masing," jelasnya kepada Bisnis, Minggu (22/3/2020).
Menurutnya, pergerakan ratusan ribu orang secara bersamaan menimbulkan kekhawatiran dapat menyebarnya virus corona yang tengah dibendung.
Dia mengakui memang ada arahan dari Kementerian BUMN agar tidak melaksanakan program mudik gratis tersebut pada 2020 kali ini. Para perusahaan BUMN, terangnya, justru tengah diarahkan fokus menangani Covid-19 secara bersama-sama.
Baca Juga
"Kami sangat setuju karena korban nyawa dan terpapar sudah dapat dilihat di depan mata. AP I sebagai operator bandara juga telah berupaya turut mencegah penyebaran Covid-19." ujarnya.
Pihaknya menegaskan akan mengikuti arahan Kementeria BUMN dan meniadakan program mudik gratis pada 2020 ini. Handy mengaku program tersebut sebenarnya sudah menganggarkan dana dan masuk dalam RKAP 2020.
"[Rencana awal] pemberangkatan bus dari Kemayoran pada 20 Mei, Kapal laut Pelni 17 Mei dan Penyeberangan ASDP 20-22 Mei. Kami sudah lakukan persiapan dengan membentuk tim tugas, sudah berkordinasi dengan Pelni dan ASDP serta penyedia bus," terangnya.
Namun, dengan pembatalan ini, jelasnya, para pemangku kepentingan yang terlibat mengerti karena alasan pembatalan berdasarkan kejadian wabah Covid-19 ini dapat diterima dan memang tengah diselesaikan bersama.