Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) memastikan pengerjaan proyek pengembangan tujuh bandara tetap berjalan kendati terdapat wabah virus Corona (Covid-19) di beberapa wilayah Indonesia.
Direktur Utama Angkasa Pura (AP) I Faik Fahmi telah bekerja sama dengan mitra kontraktor memeriksa dan menjaga kesehatan para pekerja proyek pengembangan bandara melalui pemeriksaan suhu tubuh, pembagian masker, dan penyediaan hand sanitizer. Terlebih, untuk wilayah Yogyakarta, Bali, dan Sulawesi Utara.
"Upaya ini merupakan komitmen manajemen untuk mengurangi penularan virus Corona lebih jauh dan melindungi para karyawan, terutama pekerja lapangan di proyek pengembangan bandara," jelasnya dalam siaran pers, Kamis (19/3/2020).
Selain itu, imbuhnya, upaya ini juga merupakan wujud komitmen perusahaan kepada shareholders dan stakeholders untuk menyelesaikan pengembangan bandara dengan tepat waktu, walau sedang menghadapi situasi pandemi.
Dia menuturkan pemeriksaan kesehatan pekerja proyek pengembangan bandara, terutama dilakukan di Bandara Internasional Yogyakarta (Yogyakarta International Airport/YIA) di Kulon Progo, Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, dan Bandara El Tari Kupang.
Faik menyebut khusus di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar juga dilakukan sosialisasi mengenai virus Corona, upaya pencegahan penyebarannya bagi para pekerja proyek, dan penyemprotan disinfektan yang direncanakan dilakukan satu minggu sekali mulai minggu ketiga Maret ini.
Baca Juga
Menurutnya, kemajuan pembangunan YIA ditargetkan tuntas 100 persen dan akan beroperasi secara penuh pada 29 Maret 2020. Seluruh penerbangan di Bandara Adisutjipto akan dialihkan ke Kulon Progo kecuali penerbangan berjadwal dan tidak berjadwal yang menggunakan pesawat propeler serta penerbangan VIP, dan general aviation.
YIA memiliki kapasitas 20 juta penumpang per tahun, sebelas kali lebih besar dari Bandara Adisutjipto yang hanya memiliki kapasitas ideal 1,8 juta penumpang per tahun.
Dia menuturkan realisasi progress paket 1 pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar hingga 10 Maret 2020 telah mencapai 47,6 persen. Adapun, pengembangan ini terdiri dari perluasan gedung terminal penumpang utama dan terminal sisi selatan, pembangunan fly over dan jalan akses utama, jembatan penghubung, gedung parkir sisi utara, dan gedung utilitas.
Sementara, imbuhnya, pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar akan meningkatkan kapasitas menjadi 15 juta penumpang per tahun dari 7 juta penumpang per tahun dan ditargetkan selesai pada Mei 2021.