Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah telah mengimbau masyarakat Indonesia, khususnya warga Jakarta untuk mulai bekerja dari rumah atau work from home. Namun, banyak hal yang bisa membuat konsentrasi terganggu jika bekerja di rumah, sehingga co-working space bisa jadi pilihan.
CEO CoHive Jason Lee mengatakan bahwa co-working space tetap bisa digunakan saat karyawan perusahaan harus work from home (WFH). Pemanfaatan co-working space atau ruang kerja bersama dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi bekerja dengan suasana yang tenang. Namun, tetap mengurangi kebutuhan untuk bepergian dan bertemu orang banyak.
“Di Co-Hive, beberapa member kami telah menerapkan kebijakan bekerja dari rumah tetapi mayoritas masih masuk kantor. Jadi kami terus mengoperasikan semua fasilitas kami,” katanya kepada Bisnis, Kamis (19/3/2020).
Sebagai upaya untuk mengurangi interaksi atau social distancing, sejumlah perusahaan juga telah mengajukan opsi swing space dengan menyebar tenaga kerjanya ke beberapa lokasi untuk fleksibilitas bekerja jarak jauh.
“Jadi perusahaan yang berkantor di Co-Hive bisa datang di salah satu dari 37 lokasi CoHive yang dekat dengan rumah mereka dan tetap mendapatkan manfaat yang sama,” jelas Lee.
Adapun, Co-Hive juga melakukan langkah dan upaya untuk mengurangi risiko dan mencegah penyebaran virus, di antaranya meningkatkan frekuensi dan ruang lingkup pembersihan dan sanitasi di semua ruang komunal dan acara.
Baca Juga
Co-Hive juga melakukan pembersihan menggunakan desinfektan secara berkala dan melarang sementara penggunaan peralatan makan bersama dan tidak lagi menyediakan alat salat wanita di masjid dan musala CoHive
“Kami juga memberi tahu member kami dan meminta karyawan kami untuk tinggal di rumah jika mereka merasa tidak sehat serta melarang karyawan kami untuk bepergian ke area yang terdampak Covid-19 dengan alasan apapun,” lanjut Lee.
Selain itu, kegiatan komunitas juga ditangguhkan sementara dan tidak menerima pemesanan untuk ruang acara.
“Untuk keterisian, karena banyak pengisi Co-Hive merupakan perusahaan besar dan masih banyak yang tetap berangkat ke kantor, keterisian Co-Hive tidak terlalu terpengaruh,” ungkap Lee.
Senada, Vijayakumar Tangarasan, IWG Country Head of Indonesia, Malaysia, and Brunei, mengatakan bahwa permintaan tempat kerja fleksibel di tengah wabah justru mengalami peningkatan.
“Ini karena banyak perusahaan yang mengisi co-working space meminta dan berupaya untuk bisa membuat karyawannya bekerja dengan lebih tersebar dan bisa bekerja lebih dekat dari rumah,” jelas Vijayakumar.
Adapun, bekerja di co-working space harapannya bisa lebih nyaman, tanpa gangguan dari lingkungan sekitar. Untuk jangka pendek, Vijayakumar mengharapkan tren seperti ini bisa tetap berlanjut.