Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah diharapkan untuk mengumumkan secara rutin pasokan pangan pokok guna mencegah kepanikan masyarakat dalam menghadapi wabah virus corona (Covid-19).
Anggota Pokja Dewan Ketahanan Pangan Pusat Khudori mengatakan pemerintah seharusnya secara rutin mengumumkan kepada masyarakat mengenai kondisi terkini stok pangan. Khususnya, untuk sejumlah komoditas yang terjadi kelangkaan di pasar karena bisa memengaruhi psikologi pasar.
"Stok gula yang berada di kisaran 159.000 ton menurut saya sudah dalam tahap kritis. Hal ini sangat memengaruhi kondisi pasar karena kita menghadapi dua hal krusial, Ramadan dan wabah Covid-19 yang belum jelas akan terjadi sampai kapan," kata Khudori ketika dihubungi Bisnis.com, Minggu (15/3/2020).
Menurutnya, ketersediaan pasokan pangan menjadi hal penting karena masyarakat cenderung akan membeli dalam jumlah besar sebagai respons alami dalam menghadapi krisis. Dalam hal ini, pemerintah harus berada di garda terdepan memastikan tak ada gangguan pasokan pangan.
Dia pun menyoroti pasokan daging kerbau. Berdasarkan informasi yang diterimanya, stok daging kerbau di Bulog saat ini terbatas dan belum memadai untuk memenuhi kebutuhan.
Pihanya menyarankan realisasi pemasukan segera mengingat logistik perdagangan berpotensi menghadapi disrupsi di tengah ancaman Covid-19.
"Mau tidak mau sudah impor dari sebelumnya. Terutama situasi seperti ini banyak kewaspadaan seperti karantina lebih ketat, pelabuhan juga demikian, belum lagi hambatan logistik. Kalau dalam kondisi normal 1,5 sampai 2 bulan tiba, sekarang bisa lebih lama," katanya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto pada Jumat (13/3/2020) menyatakan bahwa pasokan bahan pokok bakal terjamin sampai Agustus mendatang.
Berdasarkan catatannya, stok beras secara nasional saat berjumlah 3,5 juta ton dengan tambahan produksi sekitar 22 juta ton. Untuk jagung, Agus mengemukakan stok yang tercatat berjumlah 580.000 ton dengan tambahan produksi lokal 13 juta ton.
Adapun untuk komoditas yang mengalami lonjakan harga dalam dua bulan terakhir dan mendapat dukungan pengadaan luar negeri, Agus mengemukakan persetujuan untuk impor bawang putih mencapai 34.000 ton dan akan masuk secara bertahap dalam tiga hari terhitung sejak Jumat, 13 Maret 2020.
"Akan ada penambahan rekomendasi impor [RIPH] dan kami akan proses persetujuan impornya," kata Agus.
Sementara pada komoditas gula, stok nasional saat ini tercatat berjumlah 159.000 ton dengan pasokan 260.000 ton yang diperkirakan bertambah pada akhir Maret. Pemerintah pun berencana kembali menerbitkan persetujuan impor gula sebanyak 550.000 ton dalam waktu dekat.
Untuk daging, lanjut Agus, stok yang tersedia sebanyak 14.000 ton dan bakal ditambah, terutama daging kerbau, sebanyak 170.000 ton. Kemudian, minyak goreng sebanyak 8,2 juta ton.