Bisnis.com, JAKARTA - Konsultan properti Colliers Indonesia menilai jika sentimen virus corona jenis baru (Covid-19) bisa mengubah proyeksi sektor properti Indonesia pada tahun ini.
Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan riset soal dampak dari pandemi virus corona ke industri properti.
"Saat ini saya sedang menyiapkan laporan tentang dampak corona terhadap [sektor] properti dan itu mengubah proyeksi tahun ini," ujar Ferry kepada Bisnis, Rabu (11/3/2020).
Sayangnya, Ferry belum mau menjelaskan sampai sejauh mana sentimen virus corona turut mempengaruhi sektor properti yang merupakan industri padat modal.
Namun, dia memastikan bahwa laporan itu nantinya akan memaparkan dampak dari sentimen corona yang dapat memengaruhi proyeksi segala subsektor properti seperti perhotelan, ritel, residensial, dan kawasan industri.
Selain analisa dampak, riset yang masih dalam penyusunan itu akan mengulas rekomendasi bagi para pengembang properti di tengah ancaman virus corona yang semakin meluas.
Baca Juga
"Di [laporan] situ ada analisa mengenai dampak dan juga rekomendasi bagaimana seharusnya pelaku properti mengambil sikap," katanya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Riset Colliers International Asia Andrew Haskins menyampaikan mengenai sentimen corona terhadap sektor properti di Asia Pasifik.
Dalam laporannya, Haskins memandang bahwa virus corona bakal mempengaruhi pola investasi properti dan akan memukul pertumbuhan ekonomi Asia pada awal tahun ini.
Secara terpisah, konsultan properti Coldwell Banker Indonesia menyatakan bahwa dampak sentimen virus Covid-19 ke sektor properti tergantung dari cara semua pihak dalam menangani pandemi tersebut.
"Dampak dari Corona terhadap sektor properti tentunya akan sangat tergantung dari sejauh mana penanganan virus tersebut secara global. Semakin cepat tertangani akan semakin kecil dampaknya terhadap sektor properti," kata Managing Partner of Strategic Advisory Coldwell Banker Tommy Bastami.
Dia mengatakan bahwa sejauh ini pihaknya melihat bahwa potensi dampak dari virus Corona lebih menyasar pada subektor perhotelan terkait menurunnya jumlah kunjungan wisatawan.
"Beberapa progres proyek, khususnya yang menggunakan material atau bahan baku yang berasal dari negara-negara terdampak Corona juga memiliki potensi terpengaruh progres pembangunannya," ungkapnya.