Bisnis.com, JAKARTA - PT Perintis Triniti Properti Tbk., optimistis bahwa sentimen wabah virus corona baru atau Covid-19 tak akan terlalu berdampak besar pada sektor properti secara keseluruhan.
Presiden Direktur PT Perintis Triniti Properti Tbk. (Triniti Land) Ishak Chandra menyatakan bahwa wabah virus corona yang telah masuk ke Indonesia hanya akan berimbas pada sektor properti ritel, mal dan hotel. Namun, untuk sektor lain masih terkendali.
"Yang saya lihat, isu corona ini mulai berefek besar pada Februari. Namun, saya kira tak akan lama efek dari corona ini [ke sektor properti]," kata dia, Kamis (5/3/2020).
Dia menyatakan bahwa isu corona yang telah ramai sejak akhir tahun lalu secara global memang turut berimbas pada sejumlah industri Tanah Air termasuk sektor properti.
Menurutnya, yang paling terimbas oleh wabah corona adalah tingkat kunjungan mal dan perhotelan, mengingat masyarakat akan cenderung menghindari pusat keramaian. Terlebih, bagi hotel yang berada di titik pariwisata.
"Pengembang yang punya properti hotel yang dekat lokasi wisata akan kena efek seperti Bali, Batam, Yogyakarta, dan Lombok, pasti dampaknya lebih besar," ujarnya.
Baca Juga
Di sisi lain, dia tak memungkiri bahwa sebagian pengembang juga dihadapi oleh adanya pasokan bahan baku proyek yang sebagian berasal dari China.
Sebelumnya, Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) memprediksi tingkat penjualan properti ritel akan menurun menyusul adanya sentimen wabah covid-19 yang masuk ke Indonesia.
Apalagi, secara umum sektor properti juga sebelumnya masih mengalami kelesuan sejak beberapa tahun belakangan ini.
Lukas Bong, Ketua Umum Arebi mengakui bahwa penurunan penjualan di subsektor properti ritel memang terjadi.
"Sejak lama industri properti ritel terkena imbas toko online. Sekarang terkena lagi oleh isu virus corona, hal ini juga menyebabkan orang segan berkunjung ke mal atau menghindari pusat keramaian," ujar Lukas.
Lukas mengatakan bahwa penurunan penjualan tersebut telah terlihat sejak wabah virus corona ini muncul di Indonesia. Adanya sentimen virus corona, imbuhnya, berpotensi menahan minat pembelian properti ritel.
"Untuk ruko belum terlalu efek. Sementara kios dan toko ritel terpengaruh [akibat sentimen virus corona ini]," ungkapnya.