Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Minerba Terganjal Corona

Kementerian ESDM menargetkan investasi sektor mineral dan batu bara (minerba) di tahun ini dapat mencapai US$7,74 miliar.
Dirjen Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Aryono, di KPK,  Senin (17/9/2018)./JIBI-Rahmad Fauzan
Dirjen Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Aryono, di KPK, Senin (17/9/2018)./JIBI-Rahmad Fauzan

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan investasi di sektor pertambangan mineral dan batu bara akan terganggu apabila pandemi virus corona bertahan lama. 

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengatakan apabila virus corona ini tak mereda atau dengan kata lain bertahan lama maka akan mengganggu investasi minerba sehingga diperkirakan tak akan tercapai target di tahun ini.

Namun, apabila Virus Corona ini cepat mereda, maka diyakini investasi minerba akan tercapai di tahun ini. 

"Kalau segera membaik lagi saya kira US$7,7 miliar ini dapat tercapai, termasuk dengan investasi smelter dan kebijakan eksplorasi. Saya berharapnya jangan sampai terjadi panjang (Virus Corona) sehingga investasi minerba dapat tercapai," ujarnya dalam Coffee Morning Ditjen Minerba, Kamis (12/3/2020).

Sebelumnya, Kementerian ESDM menargetkan investasi sektor mineral dan batu bara (minerba) di tahun ini dapat mencapai US$7,74 miliar. Tahun lalu, realisasi investasi minerba mencapai US$6,5 miliar melebihi dari yang ditargetkan US$6,1 miliar.

Adapun, realisasi investasi baru minerba hingga 6 Maret mencapai US$192,97 juta atau sekitar 2,52 persen dari target di tahun ini.

Menurutnya, dampak corona pada sektor minerba ini sangat berkaitan dengan pergerakan industri dan ekonomi karena berefek pada permintaan barang tambang sebagai bahan baku maupun komoditas energi.

"Pengaruh Corona saya kira cepat atau lambat mesti ada. Kalau long term berpengaruh besar. Investasi bisa tidak tercapai," katanya.

Kendati demikian, pihaknya masih belum menjelaskan langkah lebih lanjut atau mitigasi yang akan ambil pemerintah.

"Belum, kalau misalnya kebijakan yang telah ambil Kementerian Keuangan, Pph (Pajak Penghasilan) saya kira juga berdampak pada pertambangan," ucap Bambang.

Salah satu dampak jangka panjang Virus Corona yakni menurunnya produksi dan ekspor minerba. Hal itu dipengaruhi berkurangnya permintaan, penutupan pabrik karena terbatasnya tenaga kerja, hingga ekonomi yang melambat.

Saat ini, Kementerian ESDM masih meninjau perkembangan situasi yang ada, khususnya pergerakan harga komoditas. Pasalnya, harga sejumlah komoditas utama seperti batu bara, emas, nikel, dan timah masih terpantau dalam rentang fluktuasi yang wajar meski ada virus corona.

Bambang mengungkapkan hingga saat ini belum ada perusahaan yang melaporkan secara resmi terkait dengan dampak Corona pada kinerja perusahaan sehingga belum ada perubahan baik produksi maupun  penjualan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) awal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper