Bisnis.com, JAKARTA – Apartemen yang dibangun di atas lahan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) seperti di atas lahan pasar dinilai memiliki prospek yang sangat baik dan akan menjadi incaran calon konsumen.
Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti Nirwono Joga mengatakan bahwa secara umum prospek pembangunan apartemen di atas pasar atau lahan BUMD belum maksimal padahal potensinya tinggi.
“Karena khususnya untuk lahan pasar, lokasinya pada umumnya sangat strategis berada di pusat kota, dekat permukiman, di persimpangan jalan, dilalui jalur angkutan umum,” ungkapnya kepada Bisnis.com, Selasa (10/3/2020).
Adapun, untuk melancarkan pengembangannya hingga kini masih mengalami sejumlah kendala. Selain dari sisi konstruksi dan regulasi, pengembangan apartemen juga bukan merupakan inti bisnis pemilik lahan, misalnya PD Pasar Jaya.
“Kendalanya ada di kepastian pengembangan ke depan, meliputi kepemilikan lahan tersebut dan penggunaannya yang berbeda, kalau di Pasar Jaya misalnya, pengembangan hunian vertikal seperti kondominium, apartemen, flat, atau rusun ini kan bukan bisnis utamanya,” jelasnya.
Selain itu target pasar untuk apartemen yang dibangun juga harus jelas. Pengembangan apartemen di atas pasar, imbuh Nirwono tidak bisa sembarangan atau sekadar langsung membangun di atas pasarnya saja.
Baca Juga
“Bangun apartemen di atasnya juga pasti harus merevitalisasi pasar misalnya dari 1-5 lantai menjadi hunian vertikal 6-20 lantai. Dari segi konstruksi juga harus diperhatikan, apakah bisa langsung bangun di atas pasar atau harus mulai lagi dari awal,” kata Nirwono.
Menurutnya, aturan terkait Koefisien Lantai Bangunan (KLB) juga perlu ditinjau kembali dan dipertegas oleh pemerintah daerah jika tujuannya ingin menyediakan hunian yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
“Harus ada aturan tegas dari pemerintah daerah berapa tinggi lantainya, harus patuh pada Rencana Detail Tata Ruang [RDTR], analisis dampak lingkungan, daya tampung dan daya dukung lingkungannya,” lanjutnya.
Namun, potensi apartemen ini untuk diserap pasar akan sangat besar dan akan sangat laris. Ditambah lagi jika pasar tersebut dekat dengan akses transportasi umum.
“Kerjasama seperti ini sudah dilakukan seperti antara Perumnas dan PT KAI. Jadi lokasi-lokasi semisal di sepanjang koridor MRT dan bus transjakarta ini juga potensial dikembangkan,” tambahnya.