Bisnis.com, JAKARTA – Kehadiran virus corona nyatanya masih membawa prospek pada dunia properti. Salah satu yang prospeknya makin baik adalah perkantoran coworking space.
Wakit Ketua Umum Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Bidang Luar Negeri, Rusmin Lawin, mengatakan bahwa dengan adanya wabah corona, mau tidak mau pemilik usaha harus mengubah pola perilaku bisnis, termasuk dari sisi operasionalnya.
Dengan kehadiran wabah corona, orang akan sangat menghindari banyak berinteraksi langsung dengan orang lain, misalnya dengan pergi ke kantor setiap hari.
"Di luar negeri karena corona ini, wajib ke kantor jadi hanya 2-3 kali sepekan, atau cukup dua pekan tiap bulan. Sisanya remote. Ini jadi tantangan, tapi juga jadi peluang bagi industri properti," katanua kepada Bisnis.com, Minggu (8/3/2020).
Menurutnya, industri properti harus bisa mengambil peluang dengan menyediakan solusi agar orang tetap bisa nyaman berkomunikasi, berkoordinasi, atau melakukan rapat melalui jarak jauh.
"Coworking space akan jadi idola karena perusahaan sekarang akan mencoba mengurangi space-nya dan lebih mementingkan ruang meeting yang bisa mengakomodir banyak orang tanpa daily visit ke kantor," ujarnya.
Jadi, ke depan kata Rusmin, coworking space akan jadi booming dan apapun yang berhubungan dengan teknologi komunikasi akan mendapat prospek yang sangat bagus.
Adapun, di tengah wabah virus ini, coworking space yang akan jadi pilihan utama. Hanya, ada satu syarat coworking space yang bakal dicari, yakni bukan yang hanya sekadar canggih dan berteknologi tinggi, tapi juga yang memiliki standar kebersihan tinggi.
"Ini akan dapat high demand. Apalagi orang akan sangat mengurangi kontak fisik dengan orang banyak," ujar Rusmin.