Bisnis.com, JAKARTA - Asian Development Bank (ADB) akan kucurkan pinjaman kepada Indonesia sebesar US$2,7 miliar dan separuh lebih dari dana tersebut akan dialokasikan untuk sektor infrastruktur.
Direktur ADB untuk Indonesia Winfried Wicklein mengatakan bahwa alokasi untuk sektor infrastruktur mencapai sekitar 60 persen dari total pinjaman tersebut.
"Sekitar 60 persen akan dialokasikan ke sektor infrastruktur, khususnya infrastruktur energi," katanya kepada Bisnis, Jumat (6/3/2020).
Dia juga menyampaikan bahwa ADB juga akan fokus ke infrastruktur air seperti irigasi dan transportasi pada tahun depan. Selain itu, proyek jalan di Kalimantan juga akan disasar ADB pada 2022. Namun, dia memastikan proyek tersebut tidak berkaitan dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Selain sektor infrastruktur, ABD akan berfokus pada pengembangan pendidikan, kesehatan, perubahan iklim, dan pengembangan potensi investasi di tingkat daerah.
"Itu semua akan menjadi fokus kami paling tidak untuk tiga tahun ke depan," imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden ADB Masatsugu Asakawa mengatakan pinjaman tersebut akan digunakan untuk dua program prioritas pemerintah. Pertama, ADB mengalokasikan dana sebesar US$500 juta untuk program peningkatan kompetensi (competitiveness) sumber daya manusia. Kedua, ADB juga mendukung program inklusi keuangan (financial inclusion) yang sedang dimaksimalisasi oleh pemerintah di berbagai daerah.