Bisnis.com, JAKARTA - Rencana induk proyek Ibu Kota Negara ditargetkan selesai disusun pada Mei nanti. Rencana induk tersebut akan mencakup rencana pembangunan infrastruktur jalan, sumber daya air, transportasi, energi listrik, dan jaringan komunikasi.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis H. Sumadilaga mengatakan bahwa penyusunan rencana induk tersebut melibatkan sejumlah kementerian terkait seperti Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Danis mengungkapkan bahwa pertemuan kementerian terkait dilakukan sebagai indak lanjut dari hasil sayembara IKN. Dia menilai harus ada konsep yang menyeluruh dan terintegrasi antara infrastruktur Sumber Daya Air dan jalan dengan pembangunan kereta api dan bandara, serta pembangunan energi listrik dan jaringan komunikasi.
"Targetnya akan selesai dan dipresentasikan di hadapan Presiden pada bulan Mei 2020,” katanya dalam Rapat Awal Penyusunan Konsep Rencana Induk Pembangunan IKN di Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (5/3/2020), seperti dikutip dari keterangan resmi.
Menurutnya, hasil konsep rencana induk tersebut akan menjadi salah satu dasar penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) IKN dan menjadi laporan kepada Badan Otorita yang akan dibentuk dalam waktu dekat.
Lebih lanjut, konsep rencana induk tersebut akan dimulai dari titik pusat Kawasan Inti Pusat Pemerintahan dengan luasan 5.000 hektare, sedangkan untuk pembangunan infrastruktur di bidang sumber daya air dan jalan akan dimulai pada semester kedua tahun ini.
Baca Juga
“Saat ini Bendungan Sepaku Semoi sedang dalam proses lelang dan ground breaking untuk konektivitas akan diutamakan pada akses jalan utama menuju kawasan inti. Pembangunannya harus ramah lingkungan,” ujarnya.
Kementerian PUPR diketahui sedang menyiapkan pengambilan sampling tanah di beberapa titik untuk keperluan pembangunan jalan karena jalan provinsi menuju kawasan inti IKN akan diperbaiki seluruhnya.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi juga akan terus memastikan rantai pasok bahan baku konstruksi tersedia. Di sisi lain Kementerian Perhubungan juga tengah menyusun rencana pembangunan Bandara dan Pelabuhan sebagai dukungan transportasi udara dan laut.
“Diharapkan konsep masterplan pelabuhan dan bandara dapat disampaikan pada pekan depan. Hal ini penting untuk menentukan dukungan jalan dan jaringan kereta menuju pelabuhan dan bandara,” ungkapnya.
Selanjutnya untuk kebutuhan energi, Danis menyebut kebutuhan listrik untuk tahap awal IKN diperkirakan mencapai 1,5 gigawatt.
Untuk merealisasikannya, Kementerian ESDM akan membuat usulan PLTS dan mikrohidro untuk dimasukkan ke dalam rencana induk. Selain itu, Kementerian PUPR yang telah mengembangkan sistem rangka atap untuk pemanfaatan energi solar cell juga akan diaplikasikan di IKN.