Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja ekspor produk industri kerajinan diperkirakan bakal mengalami tekanan dan sentimen negatif dari wabah virus corona. Hal itu membuat pemerintah mematok target ekspor moderat untuk produk tersebut pada tahun ini.
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih mengatakan kinerja ekspor produk industri kerajinan tumbuh 2,5 persen pada 2019 dengan nilai US$892 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai US$870 juta.
“Pada 2019 pertumbuhan ekspor kerajinan 2,5 persen. Sekarang potensinya semakin bagus, tapi ada virus corona, jadi ini yang juga mengkhawatirkan,” kata Gati seperti dikutip dari Antara, Kamis (5/3/2020).
Kendati demikian, dia optimistis jika melihat potensi industri kerajinan nasional yang diprediksi nilai ekspornya akan semakin melonjak naik seiring adanya perbaikan mulai dari aspek kualitas produk hingga desain dan kemasan.
Upaya ini, lanjutnya, sejalan dengan pemanfaatan teknologi dan pengembangan kompetensi sumber daya manusianya.
“Hal ini cukup membanggakan dan diharapkan dapat terus ditingkatkan lagi, sehingga Indonesia dapat menjadi salah satu produsen kerajinan terbesar di dunia,” ujar Gati.
Baca Juga
Untuk itu, Kemenperin mematok pertumbuhan ekspor produk kerajinan sebesar 2,5 persen tahun ini atau sama dengan tahun lalu mengingat adanya sejumlah tantangan dari sisi global.
“Awalnya kami membidik 5 persen, tapi karena ada virus corona ya minimal bisa tumbuh seperti tahun lalu,” tukasnya.
Gati menambahkan, industri kerajinan memiliki peranan penting dalam memberikan kontribusi dalam perekonomian nasional. Hal ini terlihat dari sumbangsih terhadap devisa melalui capaian ekspor produknya yang cukup signifikan.