Bisnis.com, JAKARTA - PT Adaro Energy Tbk menargetkan produksi batu bara dapat mencapai 54 juta ton hingga 58 juta ton tahun ini.
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer PT Adaro Energy (ADRO) Garibaldi Thohir mengatakan kinerja produksi 2019 mengalami peningkatan sebesar 7 persen menjadi 58,03 juta ton. Jumlah tersebut melebihi panduan yang ditetapkan pada kisaran 54 juta ton-56 juta ton di 2019.
Kenaikan volume produksi berdampak pada beban pokok Adaro mengalami peningkatan dimana nisbah kupas gabungan mencapai 4,69 kali atau lebih tinggi dari rencana yang ditetapkan sebesar 4,56 kali.
"Tahun ini kami targetkan produksi batu bara dapat mencapai 54 juta ton hingga 58 juta ton dan nisbah kupas konsolidasi 4,30 kali," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (4/3/2020).
Garibaldi menuturkan kondisi harga jual rerata yang turun 13 persen berdampak penurunan pendapatan Adaro yang mencapai 4,42 persen. Namun meski harga turun, penjualan Adaro meningkat 9 persen menjadi 59,19 juta ton di 2019.
Dia mengungkapkan kinerja perusahaan penurunan tersebut disebabkan oleh adanya tekanan pada pasar batu bara.
Baca Juga
Kinerja moncer Adaro, terjadi sepanjang tahun lalu dengan realisasi target operasional maupun keuangan, meski harus menghadapi tekanan pasar.
"Kami gembira dengan kinerja perusahaan pada tahun 2019 karena di tengah pasar yang sulit, kami berhasil mencetak kinerja finansial yang solid berkat pertumbuhan volume tahunan yang tinggi dan pengendalian biaya yang berkelanjutan," kata Garibaldi.