Bisnis.com, JAKARTA - Rencana pemerintah menutup penerbangan ke empat negara lain setelah China seiring dengan wabah virus Corona (Covid-19), terutama Korea Selatan dan Jepang akan menjadi lebih dilematis dibandingkan dengan Iran dan Italia.
Sekretaris Jaringan Penerbangan Indonesia (Japri) Gerry Soejatman mengatakan penutupan rute ke Jepang dan Korea akan berdampak ke maskapai nasional yang mengandalkan kedua negara tersebut sebagai pasar internasional utamanya.
“Kalau untuk Iran dan Italia, memang diperlukan dan tidak akan berdampak ke industri karena tidak ada penerbangan langsung. Namun, Jepang dan Korea Selatan ini yang cukup dilematis,” jelasnya, Selasa (3/3/2020).
Negeri Ginseng, sebut Gerry memang cukup parah kasus penularan corona, sedangkan penularan di Jepang tidak separah tiga negara tersebut kendati ada kemungkinan wabah akan makin parah. Resiko penularan melalui orang yang sakit dan pernah singgah di Korea dan Jepang ini cukup mengkhawatirkan.
Negara Seribu Mullah, kata dia, memiliki resiko paling ting karena wabah corona juga menjangkiti anggota pemerintahan. Di sisi lain, Negeri Pizza juga pesat sekali penyebarannya dalam 1 minggu terakhir dan peningkatan kasus di Eropa diakibatkan karena penularan di wilayah itu.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah mengkaji pembatasan penerbangan atau akses dari empat negara yang dianggap terjangkit virus corona. Rencana tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah yang sama di Indonesia.
“Empat negara, tetapi masih kemungkinan. Korea Selatan, Jepang, Italia, dan Iran,” katanya.