Bisnis.com, JAKARTA - Pasokan ruang perkantoran di kawasan pusat bisnis (CBD) di Jakarta diperkirakan akan mencapai 1,2 juta meter persegi hingga 2023 mendatang.
Riset konsultan properti Savills Indonesia mencatat sebagian besar penyelesaian proyek ruang perkantoran baru tersebut akan rampung pada 2020 dan 2021.
Sejalan dengan itu, tingkat kekosongan ruang perkantoran akan terlihat semakin meningkat meskipun masih dalam posisi moderat hingga 2022.
"Sebagian besar pasokan mendatang berlokasi di Sudirman 40 persen, Kuningan 36 persen, serta Thamrin dan Gatot Subroto masing-masing sekitar 14 persen dan 10 persen," ujar Director and Head of Research Savills Indonesia Anton Sitorus dikutip dari laporan tertulisnya, Senin (2/3/2020),
Anton mengatakan bahwa pasokan baru itu masih menyasar segmen kelas A dengan kisaran 56 persen, kelas premium 32 persen dan kelas B sebesar 12 persen. Sejauh ini, Savills mencatat tidak ada ruang perkantoran baru untuk segmen kelas C.
Konsultan itu memproyeksikan tingkat permintaan ruang perkantoran akan cukup optimistis menyusul masuknya investor asing yang masuk ke Indonesia.
Baca Juga
Sementara itu, Savills belum melihat ekspansi yang signifikan dari penyewa konvensional seperti bank dan perusahaan jasa keuangan. Adapun, penyedia ruang kerja bersama alias co-working space terlihat terus memperluas ruang sewa di tahun ini baik dari perusahaan skala menengah maupun kecil.
Selain itu, Anton mengatakan bahwa pihaknya melihat adanya kecenderungan perpindahan dari co-working space atau ruko ke tempat yang lebih bergengsi di gedung perkantoran bagi perusahaan rintisan yang didukung oleh modal ventura yang cukup besar.
Dengan banyaknya ruang kantor yang tersedia, pemilik ruang sewa diharapkan untuk tetap konservatif dalam penawaran harga sewa. Berdasarkan pandangan Savills, harga sewa pada tahun ini akan sangat terbatas akan tetapi diperkirakan akan tumbuh sejalan dengan tingkat kekosongan yang ada.