Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tugas KPP Pratama Diubah, Target Ekstensifikasi Masih Dihitung

Pasca perubahan fungsi dan tugas KPP Pratama, DJP mengaku belum diketahui berapa besaran potensi penerimaan pajak serta penambahan jumlah WP dari ekstensifikasi yang dilakukan berbasis kewilayahan ini. 
Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Suryo Utomo. Bisnis/Abdullah Azzam
Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Suryo Utomo. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA–Direktorat Jenderal Pajak (DJP) masih berhitung seberapa besar potensi penerimaan pajak dari perombakan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama dan ekstensifikasi yang digenjot lewat perombakan tersebut.

Seperti diketahui, DJP resmi mengubah tugas dan fungsi KPP Pratama dan per Maret ini bakal terdapat tiga seksi yang menjalankan fungsi ekstensifikasi secara kewilayahan yakni Seksi Pengawasan dan Konsultasi (Waskon) III, Seksi Waskon IV, dan Seksi Ekstensifikasi. Sebelum perombakan ini, ekstensifikasi hanya dilakukan oleh Seksi Ekstensifikasi.

"Kita bakal memiliki 3 seksi untuk lebih melakukan ekstensifikasi. Ini akan kita evaluasi satu bulan dua bulan ke depan dan kita hitung potensi penerimaan dari masing-masing wilayah seperti apa," kata Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo, Senin (2/3/2020).

Oleh karena itu, masih belum diketahui berapa besaran potensi penerimaan pajak serta penambahan jumlah WP dari ekstensifikasi yang dilakukan berbasis kewilayahan ini. 

Sebagai perbandingan, penerimaan pajak hasil extra effort ekstensifikasi pada 2018 mencapai Rp27,11triliun dengan jumlah WP baru hasil ekstensifikasi mencapai 1,04 juta. Pada 2019, pihak DJP pernah menyebut penerimaan pajak hasil ekstensifikasi tumbuh tipis ke angka Rp28 triliun.

Senada, Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian DJP Angin Prayitno Aji juga menyatakan bahwa potensi tersebut masih dihitung.  Namun, kerja account representative (AR) dipastikan akan diubah, termasuk target kinerjanya. 

Key Performance Indicator (KPI) dari masing-masing AR nantinya akan turut dinilai seberapa mampu AR mencari data aktivitas perekonomian di suatu wilayah dan bagaimana AR tersebut mampu mengeksekusi data tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Wildan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper