Bisnis.com JAKARTA - Bulgaria mengincar peningkatan transaksi perdagangan dengan Indonesia. Untuk itu negara tersebut meminta adanya keringanan prosedur ekspor dan impor dengan Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Duta Besar Bulgaria untuk Indonesia Petar Andonov usai menjumpai Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Senin (2/3/2020).
Dia mengatakan Bulgaria dan negara di Eropa Tenggara adalah pasar non-tradisional baru untuk Indonesia. Hal ini akan menguntungkan perusahaan di Indonesia mengekspor ke Bulgaria.
“Kerja sama perdagangan kita meningkat dan surplus. Perdagangan bersama Indonesia juga masih besar. Jadi, kami berharap akan lebih banyak produk-produk dari Bulgaria di pasar-pasar Indonesia dengan mempermudah berbagai prosedur izin impor, misalnya,” katanya, Senin (2/3/2020.
Di samping itu, dia juga berharap lebih banyak investor mulai datang ke Indonesia di berbagai sektor. Salah satu sektor yang potensial di antaranya adalah terkait dengan energi terbarukan seperti energi surya.
“Pada saat yang bersamaan saya juga memiliki kesempatan untuk menyampaikan kepada Pak Wapres dimana kami sangat menyambut para investor Indonesia berinvestasi di Bulgaria di berbagai sektor,” tuturnya.
Baca Juga
Sebelumnya, pada September 2019, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meneken MoU dengan Bulgarian Chamber of Commerce and Industry (BCCI) atau Kadin Bulgaria sebagai langkah kerja sama perdagangan terhadap negara-negara Eropa Timur dan Balkan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total nilai perdagangan antara Indonesia dan Bulgaria pada 2019 mencapai US$153,11 juta, yang terdiri dari ekspor sejumlah US$56,11 juta dan impor US$97,08 juta. Hal itu membuat neraca perdagangan Indonesia dengan Bulgaria mencatatkan defisit US$40,96 juta.