Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku industri Indonesia membidik akses pasar ke negara-negara Balkan dan Eropa Timur melalui penandatanganan kerja sama perdagangan dan investasi di sela-sela Indonesia-Bulgaria Business Forum di Sofia, Senin (16/9/2019).
Ketua Komite Bilateral untuk negara-negara Eropa Timur Alexander Yahya Datuk mengatakan, selama Indonesia hanya berfokus pada kemitraan dengan pasar-pasar konvensional seperti Eropa Barat dan Amerika dan melupakan negara-negara lain yang sebenernya sangat potensial, seperti Eropa Timur dan negara-negara Balkan.
“Oleh karena itu, dengan kegiatan ini KADIN melakukan sebuah preseden untuk membuka jalan bagi pelaku usaha kedua negara serta siap memfasilitasi adanya kegiatan bisnis ke depannya” kata Alexander dalam siaran pers, Senin (16/9/2019).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total perdagangan antara Indonesia dan Bulgaria pada 2018 mencapai US$497 juta, yang terdiri dari ekspor sejumlah US$438 juta dan impor US$68 juta.
Tahun sebelumnya, total perdagangan RI-Bulgaria tercatat sebesar US$115 juta dengan komposisi US$58 juta ekspor dan US$57 juta impor.
Perwakilan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Tony Wenas menambahkan pengusaha indonesia tidak hanya meningkatkan perdagangan dengan Bulgaria dan mengundang Bulgaria untuk investasi di Indonesia, tetapi juga Indonesia untuk dapat berinvestasi ke Bulgaria sehingga terjalin hubungan erat dan bersifat dua arah.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan dalam Indonesia-Bulgaria Business Forum hari ini, terdapat tiga poin diskusi yang digarisbawahi oleh delegasi Indonesia.
“Ada 3 hal yang utama yang harus disinergikan untuk meningkatkan hubungan antar kedua negara yaitu infrastruktur politik dan diplomasi, peran serta pelaku usaha, dan fasilitas akses berupa visa”, ujar Retno.
Dia juga menyebutkan bahwa baik Indonesia dan Bulgaria telah sepakat untuk mengadakan Joint Economic Commission untuk membahas dan menindaklanjuti ketiga isu tersebut dengan mengundang pelaku usaha untuk dapat berperan aktif.
Hal ini disambut baik oleh Menteri Ekonomi Bulgaria dengan mengatakan bahwa Indonesia merupakan mitra yang sangat penting bagi Bulgaria dan ada banyak area kerjasama yang dapat ditingkatkan dan untuk itu diperlukan suatu langkah yang nyata dan terarah agar tujuan bersama dapat dicapai.
Dalam sambutannya, Presiden BCCI juga menyebutkan bahwa Indonesia dan Bulgaria sebenarnya sudah memiliki hubungan yang sangat lama dan sudah saatnya ditingkatkan lebih lagi.
Selain di Sofia, Kadin Indonesia juga melakukan misi bisnis ke negara lainnya dengan tujuan yang sama, meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dengan negara tujuan. Adapun negara lainnya yang menjadi tujuan Kadin adalah Turki (13/9), Yunani (17/9), Serbia (18/9), Rumania (20/9), dan dilanjutkan dengan negara Eropa Barat yakni Belanda dan Slovakia (23/9), Polandia (25/9), Swiss (25—27/9), Jerman (30/9), Italia (2/10), Inggris (1-3/10), Belgia (4/10) dan Perancis (7/10).
Selain misi bisnis ke Eropa ini, pada saat yang bersamaan Kadin juga mengadakan misi bisnis ke Amerika Serikat yang dimulai pada 21 September hingga 9 Oktober 2019. Pada 13/9, Kadin juga telah berhasil melakukan forum bisnis di Istanbul dengan dihadiri oleh 65 pengusaha baik dari Indonesia maupun Turki.
Sebagai hasilnya, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerjasama di bidang pertahanan, konstruksi, energi, dan makanan. Dalam kunjungan tersebut, Kadin juga secara spesifik bertemu dengan Asosiasi Margarin guna membahas peningkatan ekspor produk turunan kelapa sawit dari Indonesia ke Turki, melakukan kunjungan ke salah satu importir kopi terbesar di Turki, dan juga perusahaan pengolahan makanan dari hasil produk laut.