Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Aktivitas Bongkar Muat Melambat

Secara tahunan (year-on-year), unit kendaraan yang ditangani di lapangan internasional masih dapat meningkat 3,74 persen menjadi 21.802 unit dari 21.017 unit pencapaian dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya.
Mobil diparkir di kawasan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Mobil diparkir di kawasan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) memperkirakan pelemahan aktivitas bongkar muat kendaraan secara global turut mempengaruhi kegiatan bongkar muat ekspor-impor di terminal kendaraan.

Sekretaris Perusahaan IPCC Sofyan Gumelar menuturkan aktivitas bongkar muat tersebut masih mencatatkan angka positif meskipun mengalami perlambatan.

Hingga Januari 2020, jumlah kendaraan Completely Built Unit (CBU) atau barang yang diimpor langsung dari luar negeri dan ditangani oleh IPCC secara total sebanyak 39.862 unit. Jumlah tersebut, lanjutnya, naik 31,86 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 30.231 unit.

"Pertumbuhan tersebut terlihat lebih tinggi dibandingkan dengan periode pada tahun sebelumnya [Januari 2019] yang mengalami kenaikan hanya 5,17 persen," jelasnya melalui keterangan resmi, Senin (24/2/2020).

Dari jumlah tersebut, lanjutnya, secara komposisi terdiri atas CBU mobil yang ditangani di lapangan internasional berjumlah 21.802 unit dan 14.059 unit di lapangan domestik.

Secara tahunan (year-on-year), unit kendaraan yang ditangani di lapangan internasional masih dapat meningkat 3,74 persen menjadi 21.802 unit dari 21.017 unit pencapaian dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya.

Sementara itu dari sisi ekspor juga menunjukkan sedikit kenaikan sebesar 2,05 persen menjadi 19.871 unit dari 19.472 unit di periode yang sama dengan pada Januari 2019. Di sisi lain perkembangan impor kendaraan naik 24,98 persen dari 1.545 unit dibandingkan dengan pada Januari 2019 sebelumnya menjadi 1.931 unit.

"Pelemahan pada ekspor sejalan dengan perhitungan Badan Pusat Statistik terhadap sejumlah komoditas ekspor yang memang cenderung melambat di awal tahun karena imbas kondisi global dimana permintaan global cenderung melambat," tekannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper