Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPCC Optimalisasi Pengendalian Piutang

Hal ini untuk meningkatkan kinerja dan nilai tambah (added value) bagi perusahaan.
Mobil diparkir di kawasan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Mobil diparkir di kawasan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk atau IPCC menerapkan optimalisasi modul budget control di sistem keuangan Oracle Finance untuk pengendalian piutang.

Direktur Keuangan dan SDM IPCC Sophia I. Wattimena mengatakan terus melakukan pembenahan dari sisi internal, terutama di bawah manajemen yang baru. Hal ini untuk meningkatkan kinerja dan nilai tambah (added value) bagi perusahaan.

"Dari sisi keuangan, IPCC melakukan optimalisasi modul budget control pada sistem keuangan Oracle Finance yang memudahkan perseroan untuk melakukan monitoring dan kontrol terhadap anggaran biaya. Kali ini, IPCC berupaya untuk melakukan pengendalian piutang," kata Sophia dalam siaran pers, Senin (10/2/2020).

Dia menjelaskan Average Collection Period yang reasonable penting untuk diupayakan. Saat ini masih dalam bentuk penagihan kepada konsumen yang berhutang kepada IPCC.

Oleh karena itu, pihaknya perlu melakukan upaya dengan skema tertentu agar pengelolaan piutang dapat lebih baik sehingga dapat meningkatkan kinerja keuangan sebagai perusahaan publik. Hal tersebut untuk meningkatkan layanan untuk menuju perusahaan layanan bongkar muat kendaraan berkelas dunia (world class car terminal).

IPCC telah melakukan sosialisasi penggunaan Supply Chain Financing (SCF) kepada para pengguna jasa pada 20 Januari 2020. Saat ini, perseroan telah menjalin kerja sama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dalam implementasi SCF.

Skema SCF, lanjutnya, memungkinkan IPCC menerima pembayaran dari perbankan atas layanan yang diberikan kepada para pelanggannya dalam jangka waktu yang lebih singkat setelah nota penagihan diterbitkan. Selanjutnya, pihak pengguna jasa yang akan melakukan pembayaran kepada perbankan.

Sophia berharap terjalinnya kerja sama ini bisa menjadikan penyelesaian piutang akan lebih terkendali dan terselesaikan dengan baik.

"Dengan demikian, arus kas operasi perseroan pun akan lebih lancar sehingga menjaga performa keuangan kami yang lebih baik," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper