Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia menawarkan investasi pengembangan pabrik gula untuk mendukung industri makanan dan minuman kepada para pengusaha India.
Hal itu dilakukan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto saat menggelar pertemuan dengan Asosiasi Pabrik Gula India (Indian Sugar Mills Association/ISMA) di New Delhi, India pada Jumat (21/2/2020).
"Dengan membangun pabrik gula di Indonesia, ISMA dapat lebih mudah menyuplai bahan baku untuk industri Indonesia," katanya seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Bisnis, Sabtu (22/2/2020).
Menurut Mendag, pihak ISMA akan bekerja sama dengan pelaku usaha di Indonesia dalam pengembangan pabrik gula. Untuk itu, diperlukan peran aktif pemerintah untuk kemudahan investasi.
Mendag menyampaikan, selain investasi, pertemuan juga membahas peningkatan kerja sama perdagangan antara kedua negara.
"Pertemuan bertujuan untuk meningkatkan sinergi dengan para pemangku kepentingan India, termasuk ISMA dan anggotanya. Terutama untuk menyelesaikan isu-isu yang menjadi hambatan, agar kedua pihak dapat melangkah lebih jauh," ujarnya.
Baca Juga
Adapun, ISMA dan Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang pembelian gula mentah di New Delhi, India, tahun lalu.
Dalam MoU tersebut, AGRI akan mendatangkan gula mentah ke Indonesia untuk diolah menjadi gula rafinasi yang akan digunakan untuk keperluan industri.
"Diharapkan MoU ini akan menjadi katalis untuk meningkatkan perdagangan bilateral antara kedua negara, serta mendukung industri dalam negeri," katanya.
Indonesia, lanjut Mendag, telah mengurangi bea impor untuk gula mentah India berdasarkan skema Asean-India (Free Trade Agreement/FTA) menjadi 5 persen. Hal ini memberikan persamaan perlakuan bagi India sehingga setara dengan Australia dan Thailand.
Sekadar informasi ISMA adalah asosiasi industri tertua di India. Asosiasi ini beranggotakan lebih dari 650 pabrik gula dan memproduksi lebih dari 50 persen total gula India.