Bisnis.com, JAKARTA - Riset Konsultan real estate global Jones Lang LaSalle mencatat harga sewa kantor premium di Jakarta menempati peringkat ke-55 yang termahal di seluruh dunia.
Dalam satu tahunnya, harga sewa kantor premium di Jakarta tercatat sebesar $60 per kaki persegi. Selain Jakarta, lima kota lainnya di Asia Tenggara juga termasuk.
Dalam laporan JLL, Singapura menempati peringkat ke-14 dengan harga sewa mencapai US$117 per tahun per kaki persegi.
Harga ini setengah lebih rendah dari harga sewa kantor premium di pusat distrik Hong Kong, yang merupakan submarket termahal.
Sementara itu, Ho Chi Minh menempati peringkat ke-38 senilai dengan harga sewa $78 per kaki persegi; Manila ke-66 yang mencapai $54 per kaki persegi; Bangkok ke-77 sebesar $46 per kaki persegi dan Kuala Lumpur urutan ke-85 sebesar $30 per kaki persegi.
Data tersebut berdasarkan edisi kelima dari Premium Office Rent Tracker (PORT) JLL yakni laporan yang membandingkan biaya hunian untuk bangunan kantor premium di seluruh pasar real estate terkemuka di dunia.
Baca Juga
JLL menyatakan bahwa sektor perbankan atau industri keuangan terus menjadi penghuni utama ruang kantor premium. Selain itu, perusahaan-perusahan teknologi khususnya platform online juga memainkan peran yang lebih besar dalam mendorong permintaan.
Kepala Riset JLL Indonesia James Taylor mengatakan sebagai negara dengan populasi nomor 4 terpadat di dunia dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia adalah pasar pertumbuhan besar bagi perusahaan-perusahaan teknologi dan operator ruang kerja bersama.
"Permintaan dari perusahaan-perusahan seperti ini meningkat tajam pada periode 2017 hingga 2019 dan diharapkan pertumbuhan lebih lanjut di tahun 2020," kata dia dalam laporan tertulis, Kamis (20/2/2020).
Menurutnya, kota-kota besar di Asia Tenggara seperti Jakarta dan Kota Ho Chi Minh tengah bersaing dengan Singapura untuk menjadi Silicon Valley berikutnya.
Secara khusus, Taylor mengatakan bahwa ekosistem perusahaan start-up teknologi yang tumbuh dengan cepat dapat mengalihkan perhatian sebagian penanam modal dan investor ekuitas swasta dari Singapura.
Dengan demikian, kota-kota di Asia Tenggara termasuk Jakarta dapat bersaing dengan Singapura yang saat ini memiliki posisi sebagai pusat investasi dan inovasi di Asia.