Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) mencari mitra strategis yang mampu meningkatkan ekspansi dan pergerakan penerbangan internasional dalam pengelolaan Bandara Kualanamu di Medan.
Direktur Utama Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaludin menuturkan dengan adanya mitra strategis menjadikan beban ekuitas dapat dibagi. Secara bersama sama, penggunaan belanja modal dapat digunakan untuk membuat desain yang dapat meningkatkan kapasitas bandara kendati kapabilitas finansial yang dimiliki perseroan masih cukup besar.
"Oleh karena itu, faktor utama yang harus dimiliki mitra strategis adalah kemanpuan menggenjot traffic penumpang. Bisa menjadikan [Bandara Kualanamu] sebagai regional hub, misal dari Asia Timur ke Asia Utara," kata Awaluddin, Selasa (10/2/2020).
Operator bandara pelat merah tersebut juga memiliki target agresif hingga 2025 dalam meningkatkan posisi Bandara Kualanamu sebagai hub internasional. Bandara dengan kode KNO tersebut ditargetkan mampu bersaing dengan Bandara Changi di Singapura, Bandara Kuala Lumpur di Malaysia, serta Bandara Suvarnabhumi di Thailand.
Menurutnya, secara geografis letak KNO cukup strategis dan memiliki potensi untuk dikembangkan. Target utama mitra strategis adalah meningkatkan komposisi penumpang mancanegara hingga lebih dari 45 persen dari total kapasitas.
Saat ini, kata Awaluddin, komposisi penumpang domestik di KNO dibandingkan dengan penumpang internasional masing-masing sebesar 11 persen dan 89 persen. Penumpang domestik masih sangat mendominasi bandara.
Baca Juga
Dia membandingkan dengan Bandara Soekarno - Hatta Jakarta yang saat ini rasio penumpang internasional sebesar 20 persen-25 persen juga belum cukup untuk menjadi hub internasional. AP II berniat memposisikan bandara berkode CGK tersebut sebagai hub domestik terbesar di Indonesia.