Bisnis.com, JAKARTA – Target tersambungnya seluruh ruas tol Trans Jawa pada tahun ini dipastikan tidak dapat terpenuhi karena molornya proses konstruksi jalan tol Probolinggo-Banyuwangi.
PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi selaku BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) yang mendapatkan konsesi atas pengusahaan jalan tol tersebut menargetkan dapat merampungkan keseluruhan konstruksi pada 2025.
Direktur Utama PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB) Dominicus Hari Pratama mengatakan mengingat panjangnya jalan tol yang mencapai 172 kilometer, maka pembebasan lahan membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Dengan mempertimbangkan progress pembebasan tanah, maka ditargetkan paling lambat di tahun 2025 keseluruhan konstruksi jalan tol Probowangi selesai,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (6/2/2020).
Sehubungan dengan hal itu, target Presiden Joko Widodo agar Tol Trans Jawa tersambung sepenuhnya pada tahun ini sepertinya belum akan terwujud.
Diberitakan sebelumnya, ketika meresmikan jalan Tol Gempol-Pasuruan seksi 1 dan 2 pada Juni 2018, Presiden Jokowi memasang target Tol Trans Jawa dari Merak-Banyuwangi dengan panjang 1.150 kilometer dapat rampung pada 2019.
Baca Juga
“Belum [bisa tahun ini], karena terkait medannya cukup berat dan panjangnya 172 kilometer, [proses pembebasan] lahan baru mulai tahun [2019] kemarin,” jelasnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan saat ini PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi sudah menyelesaikan tender kontraktor dan konsultan pengawas untuk pembangunan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi (Probawangi) di Seksi 1 yang berada di wilayah kabupaten Probolinggo sepanjang kurang lebih 30 kilometer.
“Pembangunan akan dimulai segera setelah lahan diserahterimakan dari BPJT kepada BUJT,” ujarnya.
Adapun untuk Seksi 2 di Kabupaten Situbondo dan Seksi 3 di Kabupaten Banyuwangi, pihak BUJT sedang berupaya menyelesaikan rencana teknik akhir.
Ketika dikonfirmasi mengenai progress lahan, Hari mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada lahan yang siap untuk dimulai konstruksi.
“Kalau untuk persentase tanah yang sudah bebas ini masih belum ada, karena masih dalam tahap inventarisasi. Kalau infonya, paling tidak mulai Maret sudah mulai ada pembayaran [untuk lahan],” ungkapnya.
Oleh karena itu, untuk pengerjaan tahap awal seksi 1 di Kabupaten Probolinggo, Hari menargetkan dapat dimulai pada pertengahan tahun ini seiring dengan proses pembayaran bertahap kepada pemilik lahan yang baru mulai dilakukan pada Maret 2020.
“Kalau seksi 1 yang tahap awal, saya targetkan konstruksi dimulai setelah lebaran atau pertengahan tahun ini. Dua tahun [diharapkan] operasi,” ungkapnya.
Sementara itu, proses pembebasan lahan untuk ruas Tol Probowangi ini sebenarnya telah dimulai sejak pertengahan 2019 di Kabupaten Probolinggo. Selanjutnya, akhir 2019 di Kabupaten Situbondo dan pada Januari 2020 mulai penerbitan penetapan lokasi di Kabupaten Banyuwangi.