Bisnis.com, JAKARTA — Keberadaan virus corona tidak berdampak pada progres pekerjaan Kereta Cepat Jakarta Bandung. Pasalnya, proyek yang disokong investasi China ini tetap ditargetkan mulai beroperasi pada 2021 atau sesuai rencana awal.
Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan bahwa pengerjaan proyek KCJB masih berjalan normal atau sesuai rencana.
"Semuanya berjalan normal. Hingga akhir tahun lalu [progres] mencapai sekitar 40 persen dan saat ini sekitar 43 persen. Kita berharap berjalan terus sesuai rencana," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (5/2/2020).
Bisnis mencatat, sejak isu keberadaan virus corona merebak, PT KCIC telah memberlakukan prosedur pemeriksaan kesehatan bagi seluruh karyawan dan seluruh kontraktor KCJB.
Manager PR dan CSR PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Deni Yusdiaana mengatakan prosedur pemeriksaan kesehatan ditujukan kepada karyawan, keluarga, dan tamu yang baru tiba dari perjalanan, termasuk transit dari luar negeri, untuk mengunjungi proyek KCJB.
"Adapun pemeriksaan kesehatan yang dilakukan bekerja sama dengan beberapa rumah sakit yang ada di Jakarta dan Bandung dengan pola standar yang diberlakukan untuk menangani penyakit menular," ujarnya beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Dia juga menyampaikan bahwa pemeriksaan kesehatan tersebut sebenarnya sudah dilakukan PT KCIC jauh sebelum isu virus corona merebak. Tujuannya adalah untuk memastikan lingkungan kerja proyek KCJB tetap sehat.