Bisnis.com, JAKARTA - Seluruh jaringan gas pipa transmisi di Pulau Jawa bakal tersambung pada 2022 dengan selesainya pengerjaan jaringan ruas transmisi Cirebon—Semarang sepanjang 255 kilometer.
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) M. Fanshurullah Asa mengatakan bahwa pembangunan pipa ruas transmisi Cirebon—Semarang merupakan tindak lanjut dari Rencana Induk pada 2006.
Dia mengatakan bahwa pada saat itu BPH Migas telah melelang ruas transmisi Cirebon—Semarang dengan PT Rekayasa Industri (Rekind) yang ditetapkan sebagai pemenang lelang berdasarkan SK Kepala BPH Migas nomor 035/Kpts/PL/BPH Migas/Kom/III/2006.
Dalam pelaksanaannya, pembangunan ruas pipa transmisi Cirebon—Semarang mangkrak selama 13 tahun karena terjadi kendala jaminan pasoka gas bumi yang bisa digunakan sebagai base line untuk pembangunan ruas pipa transmisi tersebut.
Namun, pada 2017 lalu BPH Migas melayangkan surat teguran kepada Rekind sebanyak dua kali untuk meminta kelanjutan proyek tersebut.
“Maka kami mendesak yang sudah dimenangkan lelangnya untuk dibangun salah satunya adalah kepada Rekind, setelah kami panggil sejak 2017, kemarin 28 Januari 2020, Rekind menyatakan siap,” katanya di Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Baca Juga
Selanjutnya, Rekind akan melakukan groundbreaking pada 7 Februari 2020 mendatang untuk membangun pipa transmisi sepanjang 255 kilometer dan dengan diameter 28 inchi.
Pipa transmisi tersebut memiliki kapasitas desain 350 mmsfcd—500 mmscfd.
Fanshurullah mengatakan bahwa tarif toll-fee yang ditetapkan ada sebesar US$0,36 per mmbtu. Dia menjelaskan bahwa tarif toll fee yang dijanjikan oleh Rekind itu mencerminkan bahwa nilai toll fee berdasarkan hasil lelang lebih efisien.
“BPH Migas sudah memberikan toll fee kepada 62 ruas yang ada di Indonesia itu rata-rata 0,35 mmbtu ini cerminan kalau dilelang akan lebih efisien toll fee-nya,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Rekayasa Industri Yanuar Budinorman menjelaskan bahwa proyek itu akan menelan investasi senilai US$260 juta dengan kontrak pengerjaan selama 24 bulan sejak groundbreaking proyek.
Yanuar mengungkapkan bahwa pihaknya juga telah menekan MoU dengan beberapa pihak yang akan menjadi shipper pada pipa transmisi Cirebon Semarang.
“Kami sudah menekan MoU dengan PGN, Bayu Buana Gemilang, Titis Sampurna, dan Rukun Raharja,” ungkapnya.