Bisnis.com, JAKARTA — Perum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) berencana melakukan penguatan ekspor guna memberikan devisa negara yang lebih besar.
Direktur Utama Perum Perindo Farida Mokodompit mengatakan pada tahun ini Perindo menargetkan produksi ikan dan hasil laut sebanyak 28.500 ton. Angka ini baru 0,25% dari target produksi nasional sebanyak 15,44 juta ton. Target produksi 28.500 ton ini terdiri dari target perdagangan ikan dan hasil laut sebanyak 25.003 ton, tangkapan 2.013 ton, dan budi daya 1.484 ton.
“Sekitar 25.000 ton produksi untuk perdagangan lokal, sehingga sekitar 3000-an ton di ekspor,” jelasanya kepada Bisnis dikutip Minggu (2/2/2020).
Dia menjelaskan hasil produksi telah diekspor ke beberapa negara seperti Jepang, Vietnam, China, dan Taiwan. Hingga saat ini, lanjutnya, ekspor di Jepang masih mendominasi dibandingkan dengan negara-negara yang lainnya. “Malahan Jepang sedang meminta ke kami tahun ini 1.000 ton ikan tuna, itu hanya dari satu buyer,” lanjutnya.
Dia mengatakan pihaknya akan mengekspor udang pada tahun ini. Adapun selama ini, udang yang diproduksi hanya untuk konsumsi dalam negeri. "Fokus ekspor karena berikan devisa negara yang jauh lebih besar," imbuhnya.
Udang yang diproduksi Perindo merupakan udang vaname. Dalam satu siklus, 10 petak tambak bisa menghasilkan hingga 8 ton.
Baca Juga
Adapun dalam upaya penguatan budi daya, Perindo akan menggandeng BUMN lain seperti PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX untuk penambahan lahan kerja sama dari 4 hektare menjadi 10 hektare. Kerja sama lahan tambak juga dilakukan dengan PTPN XII seluas 40 hektare.
Peningkatan ekspor turut menjadi fokus melalui peningkatan kapasitas unit pengolahan dengan sertifikat HACCP A dan peningkatan kemampuan mengumpulkan bahan baku untuk ekspor.