Bisnis.com, JAKARTA – Penanaman modal asing di sektor properti pada tahun ini diproyeksi bisa tumbuh signifikan jika dibandingkan realisasi pada tahun sebelumnya.
Wakil Ketua Umum DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) bidang Hubungan Luar Negeri Rusmin Lawin menyatakan asosiasi optimistis bahwa realisasi investasi sektor properti pada tahun ini bisa jauh lebih baik.
Pasalnya, hal-hal yang menghalangi masuknya investasi asing ke Indonesia dianggap sudah berlalu.
"Kita sudah melewati tahun politik, investor sudah mulai percaya diri dengan kondisi pasar kita. Adanya isu pemindahan ibu kota juga akan sangat menarik bagi investor karena dalam 20 tahun terakhir belum ada lagi proyek ibu kota di Asia," jelasnya kepada Bisnis, Kamis (30/1/2020).
Rusmin menyatakan Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi yang cukup menarik dan patut diperhitungkan. Oleh sebab itu, pada tahun ini REI bakal melakukan kunjungan ke beberapa negara untuk mempromosikan dan mengajak pihak luar untuk berinvestasi di Indonesia.
"Pekan depan saya dan Ketua FIABCI Indonesia Budiarsa Sastrawinata akan keliling ke Eropa dan Abu Dhabi untuk mempromosikan real estat Indonesia dan tetap aktif bekerja sama dengan beberapa stakeholder," ungkapnya.
Baca Juga
Dari berbagai upaya promosi yang dilakukan, lanjutnya, REI optimistis pada tahun ini investasi asing bisa naik sekitar 20—30% jika dibandingkan angka pada 2019.
Sementara itu, data realisasi investasi kuartal IV/2019 yang dirilis Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan Penanaman Modal Asing (PMA) di sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran yang masuk ke Indonesia sepanjang 2019 mencapai US$2,88 miliar dengan jumlah 1.313 proyek.
Realisasi tersebut menurun jika dibandingkan angka pada 2018 yang nilainya tercatat mencapai US$4,30 miliar untuk 941 proyek.
Menanggapi hal tersebut, dia menyatakan hal yang menyebabkan jumlah proyek lebih besar jika dibandingkan nilai investasinya adalah karena para investor masih mempelajari potensi pasar properti di Indonesia.
Namun, jika potensi pasarnya bagus, maka para investor asing diyakini akan kembali menambah portofolio investasinya di Indonesia
Rusmin menyebutkan bahwa investor asal Jepang, Korea, dan Eropa memiliki minat yang cukup tinggi terhadap peluang investasi properti di Indonesia.
"Kalau tahap awal sukses mereka pasti akan jor-joran berinvestasi, jadi ini sebetulnya sinyal yang baik untuk kita."
Lebih lanjut, Rusmin menyatakan pada 13 Februari mendatang, FIABCI Indonesia juga akan menghadiri konferensi investasi real estat dengan Ministry of Land Infrastructure Tourism and Transportation Jepang.
Pada kesempatan tersebut, pebisnis dari kedua negara akan saling menjajaki peluang kerja sama dan bisnis properti di Jakarta.