Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saka Energi Bakal Pangkas Portofolio Migas Tak Produktif

PT Saka Energi Indonesia, anak usaha sektor hulu migas PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN), wajib memperbaiki kinerja dengan memangkas portofolio yang tidak produktif.
Ilustrasi kilang lepas pantai./Bloomberg-Tim Rue
Ilustrasi kilang lepas pantai./Bloomberg-Tim Rue

Bisnis.com, JAKARTA — PT Saka Energi Indonesia, anak usaha sektor hulu migas PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN), wajib memperbaiki kinerja dengan memangkas portofolio yang tidak produktif.

Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan program utama Saka Energi tahun ini adalah memangkas portofolio yang sudah tidak produktif sehingga mengurangi dampak negatif terhadap kinerja keseluruhan.

"Tujuannya adalah bagaimana meningkatkan kinerja portofolio aset yang dimiliki Saka," tuturnya, baru-baru ini.

Salah satu penguatan yang diwujudkan PGN adalah dengan mendukung perjanjian transaksi atau intra group loan dengan anak usaha Saka Energi Indonesia di luar Pangkah PSC, anak usaha di luar Muara Bakau PSC, dan anak usaha terkait Pangkah PSC senilai total US$1,4 miliar pada akhir Desember lalu.

Gigih mengaku pinjaman tersebut diberikan untuk melengkapi syarat administrasi, mengingat realisasi pinjaman sudah dilakukan terlebih dahulu.

Adapun belanja modal PGN untuk Saka Energi difokuskan pada pengembangan organik, terutama ekspansi lapangan migas di Blok Pangkah.

"Jadi, akan fokus ke sana dan melihat peluang-peluang melakukan [pengembangan] anorganik, yaitu dengan akuisisi aset.," katanya.

Di Blok Pangkah, Saka sedang mempersiapkan beroperasinya lapangan West Pangkah dan Sidayu. Selain itu, di blok migas tersebut Saka juga akan menersukan eksplorasi di Lapangan Tambakboyo.

Sementara itu, Direktur Keuangan PGN Arie Nobelta Kaban mengatakan pihaknya menganggarkan belanja modal senilai US$700 juta. Hanya saja, pihaknya belum memastikan sumber pendanaannya.

"Kami akan seleksi dulu usulan-usulan investasi yang diajukan oleh anak perusahaan atau PGN. Kami belum pastikan sumber pendanaan dan akan kami cari sumber pendanaan paling murah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper