Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Global Lesu, Perdagangan RI-China Justru Naik

Perdagangan bilateral Indonesia-China meningkat pada 2019 di tengah kelesuan perdagangan global.
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Presiden China Xi Jinping, di sela-sela KTT G20, di Osaka, Jepang, Jumat (28/6/2019)./Reuters
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Presiden China Xi Jinping, di sela-sela KTT G20, di Osaka, Jepang, Jumat (28/6/2019)./Reuters
Bisnis.com, JAKARTA -- Perdagangan bilateral Indonesia-China meningkat pada 2019 di tengah kelesuan perdagangan global. 
 
Berdasarkan data Kepabeanan China, total perdagangan Indonesia-China selama Januari–November 2019 mencapai US72,4 miliar. KBRI Beijing memperkirakan nilai perdagangan hingga Desember 2019 akan meningkat dari realisasi 2018 yang senilai US$72,7 miliar menurut data BPS.
 
Pada saat yang sama, total Impor China dari dunia sepanjang Januari-November 2019 turun 3,5 persen menjadi US$1,9 miliar. Adapun ekspor China ke dunia turun 0,5 persen menjadi US$2,3 miliar.
 
Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun mengatakan Indonesia saat ini berada di posisi ke-16 sebagai negara target ekspor Negeri Tirai Bambu. Ekspor China ke Indonesia Januari–November 2019 mencapai US$41 miliar atau meningkat 4 persen dari periode sama 2018.
 
"Komoditas utama yang diimpor Indonesia dari Tiongkok untuk periode ini antara lain produk elektronik, mesin, besi dan baja, tekstil, produk kimia, alat-alat kesehatan, komponen kendaraan, dan furnitur," katanya dalam siaran pers, Sabtu (18/1/2020).
 
Di lain sisi, Indonesia menempati urutan ke-15 negara pengekspor terbesar ke China. Total ekspor Indonesia ke China mencapai US$31,4 miliar.
 
Berikut ini beberapa produk ekspor Indonesia ke Negeri Panda berdasarkan data kepabeanan China:
• Minyak kelapa sawit (HS 1511) meningkat 24,1% dari US$2,1 miliar menjadi US$2,6 miliar
• Batubara (HS 2701) meningkat 11,8% dari US$2,7 miliar menjadi US$2,9 miliar 
• Buah tropis (HS 0804) meningkat 201,6% dari US$15,1 juta menjadi US$45,5 juta
• Buah dalam kemasan (HS 2007) meningkat 1192,4% dari US$62.447 menjadi US$807.089
• Kopi (HS 0901) meningkat 40,3% dari US$6,3 juta menjadi US$8,9 juta
• Rumput laut meningkat 6,2% dari US$178,3 juta menjadi US$189,4 juta
• Sarang burung walet (HS 0410) meningkat 426% dari US$130,4 juta menjadi US$186,1 juta 
• Udang beku (HS 0306) meningkat 9,3% dari US$108,5 juta menjadi US$118,5 juta 
• Produk aquatic lainnya (HS 0308) meningkat 729,7% dari US$2,4 juta menjadi US$19,8 juta 
• Ikan kalengan (HS 0305) meningkat 134,2% dari US$5,7 juta menjadi US$13,4 juta 
• Sepatu (HS 6403) meningkat 55,6% dari US$230,4 juta menjadi US$358,6 juta 
• Furnitur (HS 9406) meningkat 2.920,7% dari US$11.377 menjadi US$343.660
• Kayu olahan (HS 4409) meningkat 134,1% dari US$24,5 juta menjadi US$57,3 juta 
• Elektronik (HS 8537) meningkat 31,6% dari US$18,5 juta menjadi US$24,1 juta 
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper