Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Dagang Mereda, Neraca Perdagangan Indonesia 2020 Berpeluang Surplus

Menurut Kepala Ekonom BNI Ryan Kiryanto, defisit neraca dagang pada Desember 2019 sebesar US$28,2 juta sebaiknya bisa konsisten dan membaik pada 2020 sehingga jebakan defisit pada 2020 bisa teratasi.
Aktivitas perdagangan di pelabuhan/Bisnis.com
Aktivitas perdagangan di pelabuhan/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Perjanjian dagang antara AS dan China yang bisa meredakan ketegangan perang dagang menjadi peluang bagi kinerja neraca perdagangan Indonesia 2020 untuk kembali mencatatkan surplus.

Menurut Kepala Ekonom BNI Ryan Kiryanto, defisit neraca dagang pada Desember 2019 sebesar US$28,2 juta sebaiknya bisa konsisten dan membaik pada 2020 sehingga jebakan defisit pada 2020 bisa teratasi.

“Syukur kalau bisa surplus tahun ini meski belum sebesar 2005-2006 yang berkisar US$40 miliar, ketika saat itu perekonomian dunia terutama China tumbuh tinggi, kuat, dan stabil,” ujar Ryan kepada Bisnis.com, Rabu (15/1/2020).

Dia menilai, relaksasi perdagangan antara AS dan China yang direncanakan melalui perjanjian dagang fase I pada 15 Januari 2020 ini akan memberi imbas positif pada perekonomian dunia, termasuk Indonesia.

Dia berpendapat, Presiden Trump selaku orang nomor 1 di AS itu akan sadar bahwa kesepakatan dagang akan memperbaiki ekonomi AS yang terjerembab selama perang dagang.

“Indonesia akan diuntungkan karena AS dan China adalah negara mitra dagang utama Indonesia,” sambung Ryan.

Dia menyatakan dengan kumulatif defisit 2019 hanya berkisar US$3,32 miliar yang lebih rendah dibandingkan dengan kumulatif 2018 sebesar US$8,69 miliar maka perbaikan ini juga memberi sentiment positif ke depan. Misalnya saja, kinerja perdagangan yang membaik ini turut direspons positif oleh pelaku usaha.

“Sehingga berpotensi menguatkan rupiah pada kisaran Rp13.500 sampai Rp13.750 per dolar AS pekan ini,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper