Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Batu Bara RI Loyo, CPO Melesat 29,8% pada Maret 2024

Nilai ekspor batu bara Indonesia pada Maret 2024 tercatat menurun secara bulanan dan tahunan, sementara nilai ekspor CPO mengalami kenaikan signifikan.
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja ekspor nonmigas Indonesia naik 17,12% secara bulanan menjadi US$21,15 miliar pada Maret 2024. Kinerja ekspor ini ditopang oleh tiga komoditas unggulan Indonesia, yakni batu bara, besi dan baja, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) serta turunannya. 

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, secara bulanan ekspor besi dan baja, serta CPO dan turunannya pada Maret 2024 mengalami peningkatan, sedangkan ekspor batu bara turun meskipun kontribusinya masih yang terbesar. 

"Nilai ekspor ketiga komoditas tersebut memberikan share 29,54% dari total ekspor nonmigas Indonesia pada Maret 2024," kata Amalia dalam Rilis BPS, Senin (22/4/2024). 

Adapun, nilai ekspor nonmigas naik 17,12% dengan nilai US$21,15 miliar secara bulanan pada Maret 2024, sementara secara tahunan kinerjanya turun 4,21% dibandingkan Maret 2023 dengan nilai US$22,08 miliar. 

Jika melihat kinerja ekspor komoditas nonmigas unggulan, nilai ekspor batu bara mengalami penurunan secara bulanan dan tahunan. Nilai ekspor batu bara pada Maret 2024 tercatat mencapai US$2,56 miliar. Nilai ini turun 1,13% bila dibandingkan dengan Februari 2024 yang mencapai US$2,59 miliar dan turun 28,49% bila dibandingkan dengan Maret 2023. 

Namun, secara volume ekspor batu bara meningkat dari 33,05 juta ton pada Februari 2024 menjadi 33,31 juta ton pada Maret 2024. 

Di sisi lain, nilai ekspor besi dan baja mengalami kenaikan 27,06% secara bulanan menjadi senilai US$2,13 miliar, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya senilai US$1,68 miliar. Sedangkan, secara tahunan turun 7,23% atau lebih rendah dari Maret 2023 senilai US$2,29 miliar. 

Adapun, volume ekspor besi dan baja meningkat dari 1,54 juta ton pada Februari menjadi 1,73 juta pada Maret 2024. Volume eskpor bulan lalu lebih tinggi dibandingkan Maret 2023 sebanyak 1,33 juta ton.

Sementara itu, nilai ekspor CPO dan turunannya melesat 29,80% secara bulanan menjadi US$1,56 miliar, lebih tinggi dari Februari 2024 senilai US$1,20 miliar. Namun, secara tahunan, nilai ekspor CPO pada Maret 2024 turun 6,18% bila dibandingkan dengan Maret 2023 senilai US$1,66 miliar. 

BPS mencatat volume ekspor CPO dan turunannya meningkat dari 1,42 juta ton pada Februari 2024 menjadi 1,79 juta ton pada Maret 2024. Volume ekspor Maret 2024 juga lebih tinggi dibandingkan Maret 2023 sebanyak 1,76 juta ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper