Bisnis.com, JAKARTA — Incheon International Airport Corporation siap membagikan pengalamannya mengelola bandara hub dan kargo udara internasional dalam konsorsium yang dibentuk untuk proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha Bandara Hang Nadim, Batam.
Konsorsium tersebut terdiri atas Incheon International Airport Corporation (IIAC), PT Angkasa Pura I (Persero), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Mereka bersepakat untuk menunjuk AP I sebagai pemimpin konsorsium.
Presiden & CEO IIAC Koo Bon-hwan mengaku memiliki hubungan dekat dengan AP I dan telah memiliki pengalaman dalam bidang kebandarudaraan di Indonesia. Beberapa pengalaman tersebut adalah pengembangan sektor komersial di Bandara Juanda Surabaya dan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.
"Potensi [Bandara] Batam sangat besar, khususnya untuk menjadi hub rute-rute penerbangan ataupun kargo ke kawasan Asia bagian utara. Kami memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan untuk menjalankan konsep hub," kata Bon-hwan, Selasa (14/1/2020).
Dalam kesempatan yang sama, Deputy Director/Corporate Strategy & Planning Team IIAC Kwanghee Yang menuturkan bahwa perseroan telah berpengalaman dalam menangani kargo dan penumpang. Bandara Incheon disebut-sebut telah menghubungkan 90 maskapai dari 54 negara dan ke 188 destinasi, serta terus meningkatkan meningkatkan profitabilitas dan kesehatan finansial berdasarkan kinerja transportasi udara.
"Pada 2019, kami telah melayani 71,1 juta penumpang dari 405.009 pergerakan pesawat. Khusus untuk kargo, pada periode yang sama, mencapai 2,7 juta ton," kata Kwanghee.
Baca Juga
Dia juga berpendapat bahwa pusat ekonomi dunia sedang bergerak ke arah timur dan Indonesia menjadi pasar penerbangan terbesar dunia keempat setelah China, Amerika Serikat, dan India. Hal tersebut menjadikan Indonesia memiliki potensi yang menjanjikan.
Adapun, visi IIAC pada 2020 adalah melakukan inovasi pengelolaan bandara dan menegaskan dirinya menjadi pengelola bandara terbaik dunia.