Bisnis.com, JAKARTA - Realisasi investasi Litemax Electronics di industri elektronik dan smart city di Indonesia diharapkan mampu membantu menekan impor produk layar liquid crystal display (LCD).
Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian Janu Suryanto mengatakan selama ini produsen televisi di industri dalam negeri dominan masih memanfaatkan LCD impor. Menurutnya, impor produk elektronika tersebut cukup besar.
Oleh karena itu kehadiran Litemax, produsen elektronik asal Taiwan, diyakini bakal mendukung industri dalam negeri dengan menghasilkan produk subtitusi impor.
"Kami sudah ketemu di Taipei, dan mereka subtitusi impor. LCD, kita masih banyak impor," katanya kepada Bisnis, Minggu (12/1).
Kendati demikian, Janu mengatakan dampak kehadiran Litemax itu belum bisa dipetakan lebih jauh lantaran masih menunggu kejelasan nilai investasinya. Kejelasan informasi terkait lanjutan rencana itu belum bisa didapatkan saat ini sebab Taiwan juga baru saja merampungkan proses pemilihan umum.
Dia berharap dalam waktu dekat pemerintah bisa mendapatkan jawaban sehingga penanaman modal itu bisa direalisasikan pada tahun ini.
"Kami masih belum bisa proyeksikan seberapa besar [dampak subtitusi impor] karena tergantung besaran investasinya."
Terkait lokasi, Janu memperkirakan Litemax kemungkinan besar masih akan memilih lokasi di Pulau Jawa. Pasalnya, sejumlah industri pendukungnya tersedia di wilayah tersebut.
Dia menocontohkan pasokan bahan baku reflektor cahaya bisa diperoleh di kawasan industri sekitara Jawa Barat. “Litemax produksi LCD, menurut saya mereka akan buat di Jawa sebab industri pendukung sudah ada di Jawa,” katanya.
Litemax telah menyatakan minatnya untuk mengembangkan lini produksi di Indonesia. Saat ini Litemax berharap bisa difasilitasi untuk mendapatkan mitra di Indonesia untuk rencana investasi.
Selain sektor elektronik, rencana investor asal Taiwan itu juga sejalan dengan potensi pengembangan smart city di Indonesia. Litemax bahkan diklaim tertarik untuk berpartisipasi dalam pengembangan Ibu Kota baru di Kalimantan Timur yang direncanakan mengusung konsep smart and green capital.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pada tahun ini pemerintah aktif menarik sejumlah investor strategis untuk mengembangkan sejumlah sektor manufaktur potensial. Kemenperin terus mengawal realisasi rencana para investor tersebut.
Selain Litemax, pihaknya juga mendorong realisasi kehadiran CPC Corporation dari Taiwan di sektor industri petrokimia dan Taiwan Sugar Corp di sektor industri gula. "Ada juga UNICAL dari Amerika Serikat di sektor industri dirgantara,” katanya.