Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan properti diyakini akan terus berlanjut hingga tahun depan sejak menunjukkan tren positif mulai kuartal III/2019.
General Manager Marketing Ciputra Group Andreas Raditya menuturkan bahwa tren positif tersebut dikarenakan beberapa hal, seperti situasi politik yang semakin kondusif pascaterbentuknya pemerintahan baru hasil Pilpres 2019.
Kemudian juga ada penurunan suku bunga acuan serta kebijakan pelonggaran aturan loan to value (LTV) dan finance to value (FTV) yang efektif berlaku mulai akhir 2019.
Kebijakan LTV dan FTV, ujarnya, akan memberi kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh akses pembiayaan hunian, seperti apartemen.
“Tentunya ini akan memberi peluang, khususnya bagi hunian kedua dan seterusnya. Kebijakan ini akan berdampak kepada segmen hunian menengah dan menegah atas yang selama ini pergerakannya agak tertahan karena berbagai kendala,” ujarnya melalui siaran pers, Selasa (31/12/2019).
Menurut Raditya, indikasi pulihnya ekonomi mulai terlihat sejak pertengahan tahun ini sehingga pelaku di sektor properti melihat pasar pada 2020 akan lebih baik setelah sempat tertahan pada awal 2019 karena dinamika politik dan pilpres.
Baca Juga
Dia meyakini bahwa tahun depan memberi kesempatan yang tepat untuk masyarakat membeli properti, baik untuk dihuni, maupun sebagai sarana investasi karena sebelumnya Bank Indonesia kembali akan melonggarkan LTV untuk kredit properti sebanyak 5 persen.
Sementara itu, bagi properti berwawasan lingkungan akan diberikan tambahan keringanan rasio LTV dan FTV sebesar 5 persen.
”Tentunya relaksasi baik LTV maupun FTV yang mulai berlaku efektif pada akhir tahun ini saya yakini akan berdampak positif pada 2020.”
Oleh karena itu, ujarnya, Ciputra Group kembali menawarkan salah satu produknya di kawasan pusat niaga (central busniness district/CBD) yakni apartemen The Newton.
The Newton merupakan bagian dari Ciputra World 2 dan terintegrasi dengan Ciputra World 1 yang berada di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan yang juga merupakan kawasan internasional karena banyak kantor kedutaan beroperasi di sana.
Menurutnya, harga unit apartemen di CBD sudah cukup tinggi sehingga tak banyak para profesional dan milenial yang bekerja dan beraktivitas di tengah kota Jakarta mampu untuk membelinya.
“Untuk itu, Ciputra Group dengan pengalamannya sebagai developer yang sudah terpercaya mengembangkan produk berkualitas menawarkan produk apartemen di CBD Jakarta dengan harga masih di Rp1 miliaran,” kata Raditya.
Raditya menambahkan bahwa saat ini hunian apartemen di CDB Jakarta dengan harga Rp1 miliaran sudah langka sebab sebagian besar pengembang membangun ukuran besar mengingat strategisnya kawasan ini.
“Kami menawarkan unit studio sehingga harga bisa ditekan menjadi terjangkau, tetapi tetap berada di kawasan premium CBD. Mereka ingin tinggal di kawasan seperti ini karena praktis, efektif, dan memudahkan mereka,” kata Raditya.