Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan teknologi diprediksi masih mendominasi permintaan terhadap ruang perkantoran di kawasan pusat bisnis Jakarta pada 2020.
Head of Advisory JLL Indonesia Vivin Harsanto mengatakan bahwa perusahaan teknologi diperkirakan tetap memiliki pengaruh yang besar terhadap kenaikan tingkat keterisian dari ruang perkantoran pada tahun depan.
Hal itu didorong oleh ekspansi yang terus dilakukan oleh perusahaan teknologi khususnya ruang kerja bersama (co-working space).
“Ke depannya kelihatannya memang co-working space masih akan menjadi penggerak utama terhadap permintaan ruang perkantoran karena dari sisi penggunanya juga semakin positif untuk mengikuti tren gaya bekerja yang berkembang saat ini,” ujar Vivin, Senin (4/11/2019).
Laporan yang dirilis JLL Indonesia mengenai Jakarta Property Market Update Third Quarter 2019 menyebutkan bahwa dari total penyerapan ruang kantor pada kuartal III/2019 di kawasan pusat bisnis (central business district/CBD) yang mencapai 52.500 meter persegi, sekitar 78 persen diantaranya berasal dari perusahaan teknologi.
Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di berbagai bidang seperti operator ruang kerja bersama, teknologi finansial, permainan online, perusahaan tiket perjalanan, dan lokapasar (marketplace).
Baca Juga
Menurut Vivin, perusahaan-perusahaan teknologi diperkirakan masih lebih memilih untuk mengisi ruang-ruang perkantoran di kawasan CBD. Hal itu disebabkan penawaran harga yang masih cukup kompetitif.
Pada 2020, Vivin memperkirakan harga sewa ruang kantor di CBD masih cenderung tertekan. Di sisi lain, tingkat keterisian ruang perkantoran pada 2020 bisa mulai mengalami peningkatan yang dipengaruhi oleh jumlah pasokan yang mulai terbatas.
Hingga kuartal III/2019, JLL Indonesia mencatat tingkat keterisian ruang kantor di kawasan CBD pada kisaran 76 persen.
Vivin mengatakan bahwa dari sisi penyerapan, sebenarnya masih cukup bagus yang menandakan bahwa masih ada permintaan yang cukup baik. Namun, jumlah pasokan yang terlalu besar menyebabkan tingkat keterisian ruang kantor cenderung menurun.
Hingga kuartal III/2019, JLL mencatat pasokan ruang kantor di CBD mencapai 6,50 juta meter persegi.