Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China akan Beri Lebih Banyak Keringanan Tarif untuk Impor Agrikultur AS

Menurut sumber yang dikutip Bloomberg, sebelumnya keringanan tarif diberikan secara bertahap, tetapi kini pengiriman ke China dipastikan untuk mendapatkan potongan.
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menghadiri pertemuan bilateral kedua negara di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang, Sabtu (29/6/2019)./Reuters-Kevin Lamarque
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menghadiri pertemuan bilateral kedua negara di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang, Sabtu (29/6/2019)./Reuters-Kevin Lamarque

Bisnis.com, JAKARTA - China dikabarkan akan memberikan keringan tarif impor bagi pembeli produk agrikultur Amerika Serikat secara rutin setelah kedua negara mencapai kesepakatan dagang fase satu.

Menurut sumber yang dikutip Bloomberg, sebelumnya keringanan tarif diberikan secara bertahap, tetapi kini pengiriman ke China dipastikan untuk mendapatkan potongan.

China diketahui sedang berupaya untuk menyerap lebih banyak produk agrikultur seperti kedelai dan daging babi dari luar negeri untuk mengamankan pasokan domestik.

Keringanan ini diharapkan dapat mendorong perusahaan China untuk membeli produk dari AS yang masih dikenakan tarif, tetapi dapat membantu memenuhi komitmen yang merupakan bagian dari kesepakatan perdagangan.

Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer mengatakan Beijing membuat janji terperinci tentang pembelian produk agrikultur.

Pesanan tersebut akan menambah setidaknya US$16 miliar per tahun, dari tingkat perdagangan agrikultur sebelum tarif berlaku US$24 miliar per tahun, menuju target US$50 miliar per tahun.

"Tetapi target rinci untuk setiap komoditas agrikultur tidak akan diumumkan," kata Lighthizer, dikutip melalui Bloomberg, Selasa (17/12/2019).

Kementerian Keuangan China mengatakan pada Minggu (15/12/2019), bahwa Beijing tetap akan memberlakukan tarif balasan pada kedelai, daging babi, dan produk agrikultur AS lainnya setelah kesepakatan perdagangan, tetapi keringanan tarif tetap dilakukan.

Pengimpor kedelai terbesar dunia tersebut telah mengeluarkan pembebasan tarif secara bertahap untuk pembelian biji minyak yang dibutuhkan dalam produksi minyak goreng dan pakan ternak.

Lighthizer mengatakan dia berharap perjanjian perdagangan yang tercantum dalam 86 halaman akan ditandatangani oleh dia dan rekannya, Wakil Perdana Menteri China Liu He, pada awal Januari di Washington dan dirilis secara publik.

Pengacara kedua belah pihak akan meninjau perjanjian sebelum penandatanganan, dan Lighthizer berharap kebijakan baru mulai berlaku 30 hari setelah penandatanganan.

Dalam upaya untuk meredakan kekhawatiran negara-negara lain yang memasok komoditas pertanian ke China, Ning Jizhe, Wakil Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, telah menekankan peningkatan pembelian agrikultur akan mematuhi aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

"Ekspansi perdagangan AS-China tidak akan memengaruhi minat mitra dagang lainnya,” katanya.

Selama perang dagang berlangsung, pengiriman kedelai Brasil ke China telah melonjak untuk memenuhi kebutuhan yang tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper