Bisnis.com, JAKARTA — PT Saka Energi Indonesia diperkirakan akan menambah portofolio aset minyak dan gas bumi (migas) yang berdekatan dengan infrastruktur pipa PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) guna mempermudah integrasi fasilitas pendukung.
Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan Saka akan mengakuisisi hak partisipasi (PI) wilayah kerja untuk memaksimalkan portofolio asetnya. Menurutnya, pilihan mencari aset yang berdekatan dengan infrastruktur pipa PGN bakal memastikan integrasi dapat dilakukan.
“Hak partisipasi [participating interest/PI] saja sebagai portofolio, bukan operator. Di satu lokasi. Saka sebagai operator akan fokus di Blok Pangkah,” tuturnya di kantor Kementerian ESDM, Senin (16/12/2019).
Gigih membenarkan hak partisipasi yang akan diakuisisi merupakan wilayah kerja pengembangan siap berproduksi. Hanya saja, pihaknya tidak menjelaskan lebih dalam mengenai lokasi target aset tersebut.
Dia mengungkapkan dalam akuisisi aset migas, Saka melakukannya secara independen. Anak usaha PGN tersebut akan menanggung pembiayaan secara mandiri.
“Saka sebagai upstream harus berkembang, harus memaksimalkan eksisting portofolio aset. Karena kami tidak komitmen ke upstream, maka pembiayaannya dilakukan snediri oleh Saka,” tambahnya.
Terkait rencana belanja modal (capital expenditure/capex) yang disiapkan PGN untuk investasi Saka Energi, Gigih menyebut angkanya dapat berubah. Sebelumnya, Direktur Keuangan PGN Arie Nobelta Kaban mengatakan dari capex perseroan sekitar US$700 juta, sekitar US$280 juta dialokasikan untuk Saka Energi.