Bisnis.com, JAKARTA - Supply Chain Indonesia tetap merekomendasikan jalur kanal logistik Cikarang-Bekasi-Laut (CBL) digantikan alternatif lain berupa kereta barang.
Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi mengatakan moda transportasi barang antara Pelabuhan Tanjung Priok dan kawasan industri di wilayah Jawa Barat, lebih baik menggunakan kereta barang.
Menurutnya, pengangkutan barang antara Pelabuhan Tanjung Priok dan kawasan industri, baik di Provinsi Jawa Barat maupun provinsi lain di Pulau Jawa, dapat memanfaatkan beberapa container yard (CY) yang telah tersedia misalnya di Cilegon, Cikarang, Klari, Cibungur, dan Bandung.
"CBL akan bermanfaat terutama untuk industri di wilayah Bekasi dan kurang sesuai dari aspek teknis dan ekonomis untuk menjangkau wilayah-wilayah lainnya itu," jelasnya kepada Bisnis.com, Senin (2/12/2019).
Namun demikian, upaya pemanfaatan kereta barang tersebut harus dipersiapkan berbagai infrastruktur, baik di pelabuhan maupun CY KA, seperti peralatan bongkar muat, lapangan penumpukan, dll. Integrasi multimoda harus dilakukan secara efisien dan efektif.
Hasil analisis SCI terhadap sekitar 70 persen volume ekspor-impor melalui Pelabuhan Tanjung Priok pada 2016 menunjukkan volume ekspor Tanjung Priok berasal dari Bekasi (sebesar 32 persen), Karawang (29 persen), Purwakarta (8 persen), Bandung (6 persen), Tangerang (14 persen), Bogor (4 persen), serta Cilegon dan Serang (8 persen).
Baca Juga
Untuk impor, barang berasal dari Bekasi (sebesar 23 persen), Karawang (36 persen), Purwakarta (9 persen), Bandung (6 persen), Tangerang (14 persen), Bogor (4 persen), serta Cilegon dan Serang (3 persen).