Bisnis.com, JAKARTA - Jalur sungai kanal Cikarang-Bekasi-Laut (CBL) ternyata sudah digunakan mengangkut batu bara menggunakan tongkang untuk kebutuhan listrik kawasan industri.
Sekjen Asosiasi Masyarakat Maritim, Logistik dan Transportasi atau Indonesia Maritime Logistic Transportation Watch (IMLOW) Achmad Ridwan Tento mengatakan proses pengangkutan batu bara menggunakan tongkang melalui kanal CBL bukan menjadi hal yang mustahil.
"CBL dimungkinkan juga ke depannya sebagai jalur transportasi batu bara. Saat ini sepertinya yang sudah menggunakan adalah Cikarang Listrindo, batu bara untuk kepentingannya sendiri," paparnya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (4/12/2019).
Jalur sungai yang rencananya akan digunakan untuk aktivitas logistik dari kawasan industri menuju laut dan Pelabuhan Tanjung Priok tersebut sudah dipakai sebagai jalur angkut batu bara dari laut ke kanal CBL hingga dermaga Cikarang Listrikindo.
Di sisi lain, dia mengingatkan perlu menyiapkan kedalaman serta lebar dari kanal CBL yang harus disesuaikan dengan ukuran tongkang batu bara maupun tongkang untuk peti kemas. Selain itu, perlu juga dilakukan peninggian jembatan dan peralatan yang melintas di atas kanal.
"CBL bukan tidak mungkin akan menjadi sarana lalu lintas batu bara untuk kebutuhan kawasan industri Bekasi-Karawang-Cikampek- Purwakarta," jelasnya.
Baca Juga
Adapun, Direktur Prasarana Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Edi Nursalam mengatakan pengangkutan barang pun sangat mungkin dilakukan melalui kanal tersebut.
Menurutnya, jalur sungai tersebut memiliki kedalaman sungai hingga 4 meter, dan kedalaman tersebut sudah cukup untuk dilalui tongkang yang hanya membutuhkan kedalaman 2 meter.
Dia mengingatkan memang untuk lebar kanal perlu diperluas antara 30 meter--75 meter agar aktivitas tongkang lebih leluasa. "Kita tinggal perlebar kanalnya antara 30 --75 meter, rata-rata kita harapkan 75 meter dalamnya 4 meter," ujarnya.