Bisnis.com, JAKARTA — Jadwal pengelolaan tiga wilayah kerja panas bumi mundur dari target karena penyelesaian proses lelang yang tak sesuai harapan awal.
Sebelumnya pemerintah membuka lelang tiga wilayah kerja atau blok panas bumi, yakni Gunung Galunggung di Jawa Barat, Lainea di Sulawesi Tenggara, dan Gunung Wilis di Jawa Timur dengan target pengambilan formulir pendaftaran dilakukan dari 22 Oktober 2019 sampai 12 November 2019.
Namun, pengambilan formulir kemudian diperpanjang sampai 9 Desember 2019. Apabila lelang berjalan sesuai target dan tanpa kendala, pengumuman pemenang akan dilakukan pada Maret 2020.
Dengan perpanjangan proses lelang sampai ke Desember 2019, maka pengumuman pemenang juga akan mundur ke April 2019. Hal ini otomatis akan mengundur proses pengelolaan tiga blok tersebut.
Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari mengatakan proses pelelangan diperpanjang karena belum ada badan usaha yang mendaftar. Meskipun demikian, diakuinya telah terdapat sejumlah calon investor yang menanyakan terkait pelelangan tersebut.
“Untuk itu kami memperpanjang proses proses pelelangan dan evaluasi akan kami lakukan setelah proses pelelangan selesai,” katanya kepada Bisnis, baru-baru ini.
Wilayah kerja panas bumi Gunung Galunggung diperkirakan memiliki cadangan mungkin 130 megawatt electric (MWe) dengan rencana kapasitas pengembangan pembangkit 55 MWe.
Adapun, Rencana kapasitas pengembangan pembangkit di WKP Lainea adalah sebesar 2x10 MWe sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2019 -2028. Potensi cadangan wilayah kerja tersebut mencapai 66 MWe dengan perkiraan temperatur reservoir sebesar 200 derajat celcius dan luas wilayah 15.620 ha.
WKP Gunung Wilis memiliki rencana pengembangan kapasitas pembangkit sebesar 2 x 10 MWe dan cadangan mungkin 50 MWe. Gunung Wilis memiliki luas wilayah kerja 20.840 ha dan perkiraan temperatur reservoir 200 derajat celcius.