Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Tilapia Asal Jateng Meningkat

PT Aquafarm Nusantara terus berusaha mendongkrak jumlah ekspor ikan tilapia atau nila ke sejumlah negara tujuan.
Proses produksi Tilapia di PT Aquafarm Nusantara Semarang./Ist
Proses produksi Tilapia di PT Aquafarm Nusantara Semarang./Ist

Bisnis.com, SEMARANG - PT Aquafarm Nusantara terus berusaha mendongkrak jumlah ekspor ikan tilapia atau nila ke sejumlah negara tujuan. Adapun, di tahun 2019 PT Aquafarm Nusantara telah melakukan ekspor sebanyak 1.535 ton Naturally Better Tilapia ke Amerika Serikat, Eropa, Australia dan Kanada.

Presiden Komisaris PT Aquafarm Nusantara Sammy Hamzah mengatakan bahwa perusahaanya terus mencari cara untuk meningkatkan produksi secara efisien.

“Pada 2019 kami telah mengekspor 1.535 ton Naturally Better Tilapia ke Amerika Serikat, Eropa, Australia dan Kanada. Dan kami juga melakukan penjualan di dalam negeri sebanyak 3.381 ton,” kata Sammy, Jumat (22/11/2019).

Dia mengatakan, sebagai perusahaan penanaman modal asing dari Swiss, pihaknya memberikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia atas dukungan dan bimbingan terhadap usahanya tersebut.

"Melalui peraturan yang lebih ramah terhadap investasi dan dunia usaha yang saat ini digalakkan oleh Presiden Jokowi, kami yakin bahwa kami bisa menumbuhkan usaha ini dan meningkatkan kontribusi ekonomi kami bagi pemerintah dan rakyat Indonesia,” ujarnya.

Presiden Direktur PT Aquafarm Nusantara Juan Carlos mengatakan, perusahaannya memiliki budi daya ikan tilapia di Wadas Lintang, Wonogiri, Kedung Ombo dan Wunut, serta pabrik pengolahan di Semarang dan memiliki total karyawan 750 orang.

"Produk tunggal perusahaan ini adalah Naturally Better Tilapia dengan kualitas tinggi yang diproduksi untuk pasar dalam negeri dan ekspor," jelasnya.

Di menambahkan, PT Aquafarm Nusantara merupakan perusahaan budi daya dan pengolahan perikanan bertanggung jawab yang berkantor pusat di Medan, Sumatera Utara. Total karyawan keseluruhan mencapai sekitar 4.000 orang, yang sebagian besar direkrut dari desa-desa sekitar perusahaan.

Ekspor Tilapia Asal Jateng Meningkat
Proses produksi Tilapia di PT Aquafarm Nusantara Semarang.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, keberhasilan PT Aquafarm Nusantara yang merambah ekspor tilapia ke negara-negara tersebut mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mengembangkan dan bisa dipelajari oleh orang lain.

"Tilapia atau ikan nila di Klaten sudah diekspor ke Amerika. Itu harganya bagus, pasarnya bagus, dan mungkin kita memang the best. Ternyata Tilapia ini tidak terlalu banyak diketahui, jadi saya ingin prospek ini kemudian dikembangkan. Kalau ada yang mau belajar silakan datang ke Klaten, sudah ada champion-nya di sana," ungkapnya.

Ganjar mengatakan, pengembangan sektor perikanan tersebut diharapkan bisa memberikan dampak positif. Di antaranya bisa mendongkrak ekonomi nasional dengan meningkatkan devisa, memberdayakan potensi yang ada di daerah-daerah, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Tugas kita dalam politik ekspor dan politik perikanan, kita bisa mengikuti perkembangan bisnis perikanan ini. Masyarakat itu butuhnya apa nanti akan kita buatkan. Misal butuh pelatihan, ya dibuatkan. Kalau butuh peningkatan kapasitas dan akses modal, ya ayo, tadi juga ada dari pihak bank juga," katanya.

"Saya kira ini cara coworking yang bisa kita lakukan sehingga semua bisa belajar bersama sudah saatnya kita masuk pada kualitas yang tinggi dan bersaing di kancah dunia," imbuhnya.

Kepala BKIPM Semarang, Raden Gatot Perdana menyebutkan dalam ekspor raya hasil perikanan di tahun 2019, Jawa Tengah telah mengekspor sebanyak 41.289 ton dengan nilai Rp2,4 triliun.

Adapun masuk hingga bulan Oktober 2019 sudah ada ekspor hasil perikanan mencapai Rp790 miliar. Hasil perikanan tersebut diekspor ke 11 negara, di antaranya ada Amerika Serikat, Italia, China, Taiwan, Filipina, Singapura, dan beberapa negara lainnya.

"Daging ikan tilapia atau nila produksi PT Aquafarm Nusantara masuk 6 besar ekspor produk ikan Jawa Tengah 2019 yang berjumlah 1.535 ton dan bernilai Rp103 miliar," jelasnya.

Sementara enam besar ekspor produk ikan adalah daging rajungan, surimi, cumi-cumi, udang putih, udang vanamei dan daging nila atau tilapia. (k28)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Alif Nazzala R.
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper