Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jika Tak Capai Kesepakatan Dengan China, AS Akan Naikan Tarif Impor

Amerika Serikat akan menaikkan tarif impor China jika tidak ada kesepakatan yang dicapai dengan Beijing untuk mengakhiri perang dagang.
Perang dagang AS China/istimewa
Perang dagang AS China/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat akan menaikkan tarif impor China jika tidak ada kesepakatan yang dicapai dengan Beijing untuk mengakhiri perang dagang.

Demikian dikatakan Presiden AS Donald Trump dalam sebuah nada ancaman menyusul memanasnya perang dagang yang telah merusak pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia.

Berbicara pada sidang kabinet di Gedung Putih, Trump mengatakan dia memiliki hubungan yang baik dengan China dan menyebut kedua negara harus bergerak bersama. Akan tetapi, dia mengatakan China harus membuat kesepakatan yang "saya suka."

"Jika kita tidak membuat kesepakatan dengan China, saya akan menaikkan tarif lebih tinggi lagi," katanya di sebuah ruangan yang dipenuhi dengan pejabat senior AS sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (20/11).

Amerika Serikat dan China telah terjebak dalam gelombang saling balas penaikan tarif yang telah mengguncang pasar keuangan dunia. Selain itu, perang tarif itu juga mengancam menyeret pertumbuhan ekonomi global ke tingkat terendah sejak krisis keuangan 2007-2008.

Sebelumnya ada harapan yang besar kesepakatan perdagangan parsial dapat ditandatangani pada pertemuan puncak di Santiago, Chili pada pertengahan November. KTT itu dibatalkan di tengah kerusuhan di Chili sehingga jalan menuju kesepakatan masih belum jelas.

Poin pembicaraan pada pertemuan itu tetap berkisar pada bagaimana dan kapan penguranan tarif dilakukan serta berapa banyak produk pertanian AS yang akan dibeli China. 

Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan pekan lalu bahwa kedua negara sudah hampir mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang selama 16 bulan. Tetapi dia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang kapan kesepakatan akan ditandatangani.

Media pemerintah China, Xinhua menulis bahwa "pembicaraan konstruktif" telah dilakukan melalui telepon pada Sabtu lalu antara Wakil Perdana Menteri China Liu He dengan perwakilan perdagangan AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper