Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia dan Amerika Serikat berkomitmen untuk terus menjalin dan meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto seusai melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan Amerika Serikat Wilbur Ross di Kantor Kemenko Perekonomian pada Rabu (6/11/2019).
Turut hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya adalah Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, dan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.
Airlangga mengatakan, pertemuan tersebut membahas investasi dan kerja sama antara Amerika dan Indonesia. Ia mengatakan, ada sejumlah perusahaan yang menyatakan keinginannya untuk melakukan kegiatan usaha di Indonesia.
Pihak pemerintah telah melakukan pembahasan teknis dengan delegasi bisnis Amerika Serikat yang ada di Indonesia. Kerja sama ini akan dilakukan pada berbagai sektor, mulai dari penerbangan, kesehatan, dan sektor jasa lainnya.
"Banyak perusahan asal AS seperti Tesla dan Honeywell yang ingin memanfaatkan perkembangan ekonomi di Indonesia," katanya.
Selain itu, Indonesia juga membicarakan keinginan pembentukan kerja sama indo-pasifik yang disambut positif oleh Amerika Serikat. Menurut rencana, Indonesia akan membuat Indo-Pacific Summit pada 2020.
Pemerintah Indonesia juga menegaskan komitmennya untuk memfasilitasi kegiatan investasi. Hal ini mencakup mempermudah masuknya investasi karena ada sejumlah permintaan terkait batasan-batasan mengenai permodalan dan kemitraan. Hal inilah, lanjut Airlangga, yang menjadi salah satu poin penting dalam omnibus law yang dijanjikan dalam waktu 3 bulan.
"Kami juga melakukan finalisasi Generalized System of Preferences [GSP] dengan perwakilan dari AS. Rencananya kami akan mengirimkan tim di bawah Kementerian Perdagangan untuk mempercepat prosesnya," imbuh Airlangga.
Terakhir, pihak Amerika Serikat juga mengundang Indonesia untuk menghadiri Select USA Investment Summit 2020 yang akan diselenggarakan pada 1 hingga 3 Juni 2020 di Washington D.C. Undangan tersebut merupakan bentuk komitmen AS dalam menerima investor-investor dari Indonesia untuk masuk ke AS.