Bisnis.com, JAKARTA — Kebutuhan akan hunian yang terus bertumbuh membuat pengembang harus pintar-pintar memanfaatkan lahan dalam melaksanakan pengembangan.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah membangun hunian tapak dengan konsep aparthouse yakni rumah tapak berukuran kecil seperti apratemen dilengkapi dengan beragam fasilitas di sekitar lingkungannya.
Sejumlah pengembang properti mulai ada yang memasukkan produk aparthouse ke pasar, tapi belum banyak.
Seperti yang disampaikan Country Manager Rumah123.com Maria Herawati Manik. Menurutnya, untuk saat ini konsep tersebut belum bisa jadi tren karena pengembangannya masih minim, tapi menarik bagi pasar.
Antara produk hunian yang paling dicari, kata Maria, sebenarnya untuk properti saat ini rumah masih jadi yang paling diminati, tapi apartemen mengalami kenaikan yang tidak kalah dengan rumah.
“Jadi, minat nomor satu masih rumah, kedua apartemen, ini kenapa rumah tapak biarpun kecil akan sangat diminati,” ungkapnya saat ditemui Bisnis di Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Baca Juga
Adapun, minatnya bisa semakin tinggi jika menyadari bahwa dalam tiga hingga 5 tahun ke depan lahan sudah tidak cukup lagi.
“Aparthouse bisa jadi pilihan menarik karena generasi milenial mau rumah yang practical, lebih kecil karena mereka semua yang penting internet broadband bagus, parkir mungkin malah sudah enggak perlu karena mobil mungkin bukan menjadi kebutuhan untuk show off,” jelasnya.
Jadi, tutur Maria, rumah kecil dengan fasilitas dengan internet, keamanan yang bagus, dan model aparthouse mungkin akan menjadi kebutuhan generasi milenial yang lebih muda.
Maria yakin aparthouse mungkin baru akan menjadi tren pada 2022 dan 2023. Hal itu melihat pada pameran Festival Properti Indonesia 2019 sudah banyak yang dijual ukurannya juga lebih kecil-kecil.
“Selain memanfaatkan lahan, desain yang dibuat juga bisa lebih futuristik, compact, jadi feeling rumah tapak, tapi secara size kecil jadi easy to maintain, lebih simpel. Jadi, banyak hal seperti itu yang mulai diterapkan pengembang,” tambahnya.