Bisnis.com, JAKARTA - Garuda Indonesia Group memastikan tidak ada lagi temuan retakan pada pesawat Boeing 737 NG selain satu unit berusia pakai di atas 30.000 siklus terbang (flight cycle) yang sudah dikandangkan.
VP Corporate Secretary PT Garuda Indonesia Tbk. M. Ikhsan Rosan menyatakan sudah melakukan perawatan berat (heavy maintenance) secara berkala terhadap semua B737 NG yang dioperasikan. Adapun, tindakan tersebut dilakukan berdasarkan program perawatan rutin maskapai, bukan dari instruksi regulator.
"Kami sudah tidak ada temuan [retakan pada B737 NG] lagi. Heavy maintenance memang sudah reguler kami lakukan," katanya, Minggu (3/11/2019).
Baca Juga
Dia menambahkan prosedur grounded sudah dilakukan emiten berkode GIAA tersebut terhadap satu unit B737NG sejak 11 Oktober 2019 hingga saat ini. Upaya tersebut dilakukan menyusul adanya temuan masalah pada bagian pickle fork.
Pickle fork merupakan bagian yang menghubungkan badan dengan sayap pesawat. Adapun, setiap pesawat biasanya memiliki empat bagian pickle fork.
Ikhsan menuturkan belum ada kelanjutan mengenai kompensasi yang ditagihkan kepada pihak Boeing akibat grounded tersebut. Kendati demikian, maskapai sudah melakukan koordinasi secara intensif dengan Boeing sebagai pihak pabrikan.