Bisnis.com, JAKARTA -- Garuda Indonesia Group terpaksa melakukan pelarangan terbang atau grounded sementara terhadap satu unit pesawat Boeing 737-800 NG yang dioperasikan maskapainya seiring dengan adanya temuan retakan pada bagian pickle fork.
Pickle fork merupakan bagian yang menghubungkan badan dengan sayap pesawat. Adapun, setiap pesawat memiliki empat bagian pickle fork.
VP Corporate Secretary Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan menyatakan telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa pesawat yang memiliki 30.000 siklus terbang (flight cycle). Adapun, mayoritas pesawat Boeing Seri NG yang dioperasikan Garuda masih tergolong baru, sehingga banyak yang belum mencapai angka flight cycle tersebut.
"Ada tiga unit Boeing NG kami yang sudah mencapai flight cycle 30.000. Dari tiga itu, satu yang sudah kami temukan [adanya dugaan retakan pada pickle fork], posisinya saat ini sudah di-grounded," katanya kepada Bisnis.com, Senin (14/10/2019).
Dia menambahkan prosedur grounded sudah dilakukan emiten berkode GIAA tersebut sejak 11 Oktober 2019 hingga kini. Dia segera melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Boeing Co. sebagai pabrikan dan regulator dalam negeri mengenai hal tersebut.
Grounded juga telah dilakukan oleh beberapa maskapai negara lain, seperti dikutip dari Reuters (11/10/2019). Tercatat, Southwest Airlines dan Brazil’s Gol Linhas Aereas telah melakukan grounded terhadap 13 unit Boeing 737 NG setelah regulator Amerika Serikat memerintahkan adanya inspeksi segera pada 9 Oktober 2019.
Baca Juga
Pada pekan lalu, Federal Aviation Administration (FAA) telah meminta operator pesawat AS untuk memeriksa 165 unit Boeing 737 NG yang sudah lebih tua untuk mengantisipasi adanya retakan struktural. Namun, hingga kini diketahui jumlah pesawat tersebut ada lebih dari 200 unit.
FAA menyampaikan bahwa beberapa pesawat di AS tengah berhenti beroperasi untuk sementara. Boeing sedang mempersiapkan instruksi untuk perbaikan dan pergantian bagian-bagian yang rusak.