Bisnis.com, MANGUPURA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Kementerian Pertanian mempercepat realisasi program peremajaan sawit rakyat (PSR) demi mendorong peningkatan produktivitas.
Percepatan peremajaan diharapkan dapat mendongkrak daya saing sawit Indonesia. Pasalnya, dari total 14,3 juta hektare (ha) lahan sawit di Tanah Air, sekitar 40% di antaranya berada dalam kondisi tak menghasilkan (tanaman belum menghasilkan/TBM) dengan produktivitas yang menurun atau telah memasuki usia tua.
Hal ini diungkapkan Ma'ruf kala membuka Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) di Nusa Dua Bali, Kamis (31/10/2019). Dalam sambutannya, dia mengharapkan Kementerian Pertanian dapat mencapai target PSR tahun ini yang mencapai 185.000 ha.
"Pengembangan kelapa sawit ke depan agar lebih difokuskan pada peningkatan produktivitas lahan dan daya saing. Kementan harus segera mencapai target program sawit rakyat sebesar 185.000 hektare pada tahun ini," kata Ma'ruf.
Wakil Presiden pun meminta segala persoalan administrasi yang kerap menjadi sandungan petani mandiri kala meremajakan lahannya segera dibenahi. Dia pun menyatakan pemerintah akan terus berkomitmen dalam perbaikan industri sawit, pengelolaan perkebunan sawit, dan perekonomian petani sehingga ke depannya komoditas ini dapat menyumbang devisa lebih besar.
Senada dengan Ma'ruf, Ketua Umum Gabungan Penguaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono pun menyatakan peningkatan produktivitas melalui peremajaan pada kebun rakyat menjadi hal yang penting mengingat tidak adanya ekspansi lahan sawit sejak dikeluarkannya moratorium sawit.
"Kami ingin peningkatan produktivitas dengan kemitraan antara perusahaan dan petani. Di sisi lain, petani perlu memperbaiki kelembagaan dengan kemitraan dengan perusahaan," kata Joko.